Muhammad Arief Ardiansyah
Muhammad Arief Ardiansyah Lainnya

Pencerita data dan penggiat komoditi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pandemi Justru Membuat Kami Lebih Aman Membeli Parsel Secara Offline

13 Mei 2020   22:31 Diperbarui: 13 Mei 2020   22:28 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi Justru Membuat Kami Lebih Aman Membeli Parsel Secara Offline
Ilustrasi parsel sembako (Twitter @pesansembako).

Dengan kata lain, opsi membeli parsel secara online pun secara otomatis menjadi gugur. Gang kami memutuskan untuk tetap membeli dan membagikan parsel secara offline tanpa memanfaatkan bantuan dari pihak ketiga.

Adapun dalam rangka menghindarkan kumpul-kumpul antarkeluarga pada proses penyiapan dan penyaluran parsel ini, dibuatlah serangkaian aturan yang perlu ditaati sebagai berikut.

  1. Pembelian bahan parsel dari sumber yang sama cukup dilakukan oleh satu keluarga saja.
  2. Pengemasan parsel dipusatkan di dua keluarga saja dan cukup dikerjakan oleh anggota keluarga tersebut.
  3. Pengumpulan uang dilakukan menggunakan sistem transfer ke rekening keluarga pembeli bahan parsel. Tidak perlu memberikan uang cash secara langsung.
  4. Proses pembagian parsel nantinya cukup dilakukan oleh perwakilan saja. Tentunya dengan memerhatikan aturan pemakaian masker dan menjaga jarak (physical distancing).

Semoga pandemi tidak menjadi penghambat niat baik gang kami untuk membagikan sedikit kado lebaran. Karena Idul Fitri sejatinya adalah momen berbagi dan bukan momen kebahagiaan keluarga sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun