Sebagai content writer di salah satu lembaga zakat tingkat provinsi Jawa Barat yang berlokasi di kota Depok. Aktif sebagai mahasiswa semester 6 program studi Akuntansi Syariah. Saat ini, menggeluti beberapa organisasi yang diamanahkan sebagai kepala departement Research and Development (RnD) KSEI IsEF dan Senior Research Assistant di SEBI Islamic and Economic Research Center (SIBERC).
Jangan Sampai Terlewat! Ini 7 Sunnah Hari Raya Idul Fitri
Lebaran atau hari raya menjadi momen yang membahagiakan sekaligus mengharukan. Setelah tunai berpuasa sebulan penuh, maka umat Islam digembirakan dengan Hari Raya Idul Fitri. Walau demikian, di sisi lain orang-orang juga bersedih karena harus berpisah dengan bulan Ramadhan.
Hari Raya Idul Fitri merupakan hari besar yang menggambarkan kemenangan umat Islam atas keberhasilan dalam melawan hawa nafsu. Bagaimana tidak, sebulan penuh kita telah berpuasa, menahan lapar, dahaga, dan perbuatan maksiat.
Oleh sebab itu, kita patut bergembira menyambut Hari Raya Idul Fitri. Sebagai bentuk syukur dan gembira, maka haruslah dibuktikan dengan tindakan nyata. Untuk itu, berikut 7 sunnah saat Hari Raya Idul Fitri sesuai sunnah Rasulullah yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Sholat Id
Sunnah ini pastinya jangan sampai terlewatkan, karena dilakukan hanya dua kali dalam setahun, yaitu sholat Id berjamaah. Sholat Id hukumnya sunnah muakkadah, bahkan sebagian berpendapat fardu kifayah.
Syeikh Kamaluddin Al-Damiri pernah berkata; (Syekh Kamaluddin Al-Damiri, Al-Najm Al-Wahhaj, juz 6, hal. 456)
2. Menghidupkan Malam Hari Raya dengan Ibadah
Menghidupkan malam hari raya dengan ibadah merupakan anjuran yang disunahkan, sebagaimana sabda Rasulullah; "Barangsiapa menghidupi dua malam hari raya, hatinya tidak m"Melaksanakan shalat hari raya di masjid lebih utama, karena masjid-masjid adalah sebaik-baiknya, semulia-mulianya dan sebersih-sebersihnya tempat. Dan karena para Imam senantiasa shalat hari raya di Mekah di Masjidil Haram. Hal ini bila masjid luas, seperti masjidil haram dan Bait al-Maqdis. Bila tidak demikian, maka tanah lapang lebih utama, karena Nabi shalat di lapangan sebab sempitnya masjid beliau. Apabila Imam shalat bersama masyarakat dalam kondisi demikian di masjid, maka makruh, karena memberatkan mereka." ati di hari matinya beberapa hati." (HR. Al-Daruquthni)
Walaupun status hadis di atas lemah, namun tetap bisa dipakai karena berkaitan dengan keutamaan beramal. Sunnah hadis di atas bisa dilaksanakan dengan menghidupkan sebagian besar malam hari raya dengan ibadah. Atau pendapat lain cukup dengan sesaat saja. Sebagaimana riwayat Ibnu Abbas, cukup dengan sholat Isya berjamaah dan berniat untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Selain itu, ibadah lain yang dianjurkan juga memperbanyak doa, sebagaimana perkataan Imam Syafi'i yang dikutip dari kitab al-Majmu; "Doa akan dikabulkan pada lima malam: Malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, awal malam bulan Rajab dan pada malam nishfu sya'ban."