AyahArifTe
AyahArifTe Penulis

Penulis dan mantan wartawan serta seorang ayah yang ingin bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

Upgrade Makna Iqra, Baca Tak Sekadar Harfiah

3 April 2023   23:18 Diperbarui: 4 April 2023   18:49 3758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upgrade Makna Iqra, Baca Tak Sekadar Harfiah
Ilustrasi membaca Quran. (sumber: Alena Darnel - pexel.com)

Membaca hubungan keluarga dan sosial

Hari pertama puasa (baik tarawih, sahur dan berbuka) umumnya dilaksanakan bersama keluarga. Begitu juga dengan malam takbiran sebagai malam penutup Ramadhan. 

Ini momen yang menggembirakan dan paling ditunggu. Bahkan, banyak kantor yang memberikan waktu leluasa (pulang lebih cepat) pada malam-malam itu.

Dari keluarga, acara buka bersama (bukber) itu pun berkembang ke teman-teman yang tergolong mantan -- satu sekolah, kampus, kantor, dll. Sehingga acara bukber ini hubungan keluarga dan sosial pun -- seharusnya -- kita membaca lebih dari sekadar bukber. 

Sayangnya, acara bukber malahan menjadi lebih penting ketimbang ibadah wajib dan sunnah Ramadhan. Ini terjadi biasanya jelang akhir Ramadhan.

Sejatinya bukber keluarga dan teman-teman bisa meningkat menjadi, misalnya, I'tikaf bersama. Tapi, ya begitulah ... kita memang bangsa yang hobi atau sangat suka dengan seremoni kumpul-kumpul dalam hal di luar ibadah.

Belum lagi perihal menghormati orang berpuasa yang selalu muncul pendapat pro-kontra. Ini selalu terjadi hampir setiap tahun. Sama-halnya boleh tidaknya mengucapkan 'selamat' untuk ritual agama lain.

Apa yang saya ungkapkan ini murni pendapat pribadi saya yang belum tentu benar dari sisi pendapat Anda para pembaca yang terhormat. 

Ini pengalaman yang saya terapkan berdasarkan konklusi saya dari berbagai pendapat dan ilmu para ulama dan para ahli fiqh yang saya saksikan dan dengar baik secara langsung (offline) maupun online. Ini bagian dari pribadi saya yang ingin membaca kemajuan teknologi saat ini lebih dari sekadar harfiah.

Semoga dari artikel ini, Anda bisa turut membaca lebih dari harfiah kata 'puasa' dan 'Ramadhan'. Bagi yang memiliki ilmu lebih dari saya, yakinlah bahwa Anda bisa lebih memaknai lebih dari yang saya lakukan. Wallahu a'lam bishawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun