Ari Indarto
Ari Indarto Guru

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Masjid Cut Meutia: Bukti Sejarah Nusantara

8 April 2023   22:27 Diperbarui: 8 April 2023   22:58 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Cut Meutia: Bukti Sejarah Nusantara
Masjid Cut Meutia (Dokpri)

Masjid. Bukan sekadar sebagai tempat ibadah, banyak masjid di Indonesia menyisakan sejarah panjang. Bukti perjuangan yang tak pernah hilang ditelan zaman. 

Masjid Cut Meutia. Masjid Cut Meutia adalah salah satu masjid bersejarah di Jakarta. Terletak di Menteng, Jakarta Pusat masjid ini sangat dengan dengan berbagai kompleks perkantoran, sekolah dan juga transportasi. Persis dekat dengan stasiun Gondangdia, masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata religi di Jakarta. Apalagi, saat mengunjungi masjid ini, kita juga dalam  mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang lain di sekitar masjid, misalnya, Monas, Gedung Juang, dan juga Tugu Tani. 

Sejarah singkat

Menurut masjidcutmeutia.com, masjib yang dibangun oleh pemerintahan Hinda Belanda tersebut memang awalnya bukan diperuntukkan bukan sebagai tempat ibadah atau masjid. Bangunan masjid ini merupakan salah satu peninggalan sejarah dari zaman penjajahan kolonial Belanda.  Bangunan ini awalnya digunakan sebagai  kantor biro arsitektur dan pengembang bernama N.V. De Bauploeg yang selesai dibangun tahun 1912.

Terletak persis di Jalan Cut Meutia 1, bangunan masjid ini berdiri kokok, dengan desain gaya Hindia Belanda, artistik dan unik diantara bangunan-bangunan di sekitarnya. 

Sebelum menjadi masjid, bangunan ini pernah digunakan sebagai kantor pos, kantor Jawatan Kereta Api Belanda dan kantor Kempetai Angkatan Laut Jepang. Namun, setelah Indonesia merdeka, bangunan ini diambil alih pemerintah Indonesia dan digunakan sebagai kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kantor Perusahaan Daerah Air Minum, Kantor Pos, dan kantor Dinas Perumahan Jakarta. 

Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang  dipimpin oleh Jenderal AH Nasution juga pernah berkantor di gedung ini. Setelah MPRS dipindahkan ke Senayan, AH Nasution mengusulkan menggunakan gedung ini sebagai masjid untuk memfasilitasi masyarakat sekita Kebun Sirih yang saat ini masih jarang masjid.

Namun gedung tersebut tak langsung menjadi masjid. AH Nasution terlebih dahulu membentuk remaja masjid Cut Meutia tahun 1984 untuk memakmurkan masjid dan mengurus keperluan jemaah.

Sisi lain Masjid Cut Meutia (Dokpri)
Sisi lain Masjid Cut Meutia (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun