Ari Indarto
Ari Indarto Guru

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menikmati Mudik Lalu dan Kini

15 April 2023   20:31 Diperbarui: 15 April 2023   20:32 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati Mudik Lalu dan Kini
Mudik (Sumber: Hasan Muhamud-Pixabay.com)

Sebuah keberuntungan, sisa-sisa peristiwa dan suasana itu tidak terjadi saat ini. Ketika Pemerintah begitu keras terus menyiapkan sebuah peristiwa besar, mudik, menjadi sebuah rutinitas bermakna. Kereta api terus dibenahi, kebiasaan mudik terus dikelola dengan bermacam strategi. Berbagai perusahaan dilihatkan, berbagai instansi pemerintah berkolaborasi, rakyat ikut mendukung segala usaha Pemerintah. Maka, mudik menjadi sebuah peristiwa wisata religi. 

Apalagi banyak perusahaan dan instansi menyediakan mudik gratis. Perusahaan BUMN, perusahaan swasta, dan juga kepedulian perorangan mengambil peran nyata menyediakan transportasi gratis untuk rakyat. Pada akhirnya, perjalanan mudik membentuk kolaborasi pemerintah, masyarakat, perusahaan, sekolah-sekolah bahkan berbagai perusahaan media. 

Mudik harus dinikmati bukan hanya oleh mereka yang kaya, tetapi mereka yang lemah dan selama ini tersingkir sudah selayaknya menikmati kebersamaan mudik. Karena mudik bukan hanya sekadar pulang, tetapi menciptakan kelekatan dalam pergaulan, kebersamaan, dan kekeluargaan yang luar biasa. 

Mudik mengakar sebagai peristiwa budaya yang membentuk sikap peduli dan membiasakan masyarakat yang mengedepankan kebersamaan, kesabaran, kehati-hatian dan kolaborasi dalam berbagi dengan sesama. Mudik gratis menjadi karya kolaboratif yang membentuk kebersamaan nyata menikmati hari raya.  Selamat menikmati mudik yang menyenangkan dan mengembirakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun