Ari Manangin
Ari Manangin Editor

Catatan Pena, dari Bumi Nusantara North Celebes

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Cahaya Ramadhan Menyulut Obor Kebaikan

27 Maret 2024   20:46 Diperbarui: 27 Maret 2024   20:52 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cahaya Ramadhan Menyulut Obor Kebaikan
Istock Photo

Dalam bulan suci Ramadhan, sebuah cahaya khusus menerangi setiap sudut jalan. Bukan cahaya biasa yang datang dari lampu-lampu jalan, tetapi cahaya yang memancar dari hati yang tulus. Itu adalah cahaya obor, simbol yang tak terbantahkan dari keberkahan dan kebaikan.

Setiap tahun, ketika Ramadhan tiba, kita menyulut obor ini, bukan hanya untuk memberi tahu kita waktu berbuka dan sahur, tetapi sebagai pengingat akan tanggung jawab kita sebagai manusia. 

Obor ini tidak hanya menyala di masjid-masjid besar atau di tempat-tempat ibadah, tetapi juga di hati setiap individu yang menjalani bulan suci ini dengan penuh kesungguhan.

Obor Ramadhan membawa pesan perdamaian, kasih sayang, dan kepedulian. Ini adalah waktu di mana kita mengingat kelapangan rezeki yang kita nikmati dan berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. 

Ini adalah waktu di mana kita meningkatkan ibadah kita, memperdalam hubungan kita dengan Tuhan, dan merefleksikan diri kita sendiri.

Namun, obor Ramadhan juga memberikan tantangan. Saat kita berpuasa sepanjang hari dan menjaga diri dari nafsu duniawi, kita diuji untuk mengendalikan diri kita sendiri dan menjadi lebih baik sebagai individu. 

Obor ini memanggil kita untuk menahan diri dari kemarahan, iri hati, dan perilaku negatif lainnya, serta menggantinya dengan sikap toleransi, kesabaran, dan kemurahan hati.

Selama bulan Ramadhan, kita menyulut obor ini tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita dan masyarakat secara keseluruhan. 

Obor ini adalah panggilan kepada kita semua untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna, penuh dengan kebaikan dan kasih sayang.

Sehingga, saat kita merayakan kedatangan Ramadhan setiap tahunnya, mari kita jadikan obor sebagai simbol komitmen kita untuk menyebarkan cahaya kebaikan di seluruh dunia. 

Dengan bersama-sama menyulut obor ini, kita dapat menerangi jalan menuju kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan bagi semua. Selamat menyambut Ramadhan, bulan penuh berkah dan rahmat.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun