Ari Manangin
Ari Manangin Editor

Catatan Pena, dari Bumi Nusantara North Celebes

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadhan dan Kue Menteganya

29 Maret 2024   13:28 Diperbarui: 29 Maret 2024   13:38 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan dan Kue Menteganya
Pixabay photo

Di Indonesia, Ramadan bukan hanya menjadi bulan suci yang penuh dengan ibadah dan spiritualitas, tetapi juga merupakan momen yang dinantikan oleh banyak orang karena kehadiran kue-kue lezat khas Lebaran. 

Kue Lebaran telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi dan budaya dalam merayakan Idul Fitri, dan memiliki makna yang mendalam di balik kelezatannya.

Saat Ramadan tiba, rumah-rumah di seluruh Indonesia dipenuhi dengan aroma harum dari kue-kue yang dipanggang dengan cinta dan kesabaran. 

Para ibu dan nenek dengan penuh semangat menyajikan aneka kue Lebaran yang lezat untuk keluarga dan tamu yang berkunjung. Proses pembuatan kue Lebaran sendiri menjadi bagian dari ritual persiapan menyambut Idul Fitri, mengingatkan kita akan pentingnya kesabaran, kerja keras, dan kebersamaan dalam merayakan momen yang istimewa.

Namun, kue Lebaran tidak hanya sekadar makanan. Mereka membawa makna yang lebih dalam. Kue-kue ini adalah simbol keharmonisan, persatuan, dan kebahagiaan. 

Mereka mengingatkan kita akan kebersamaan dan kegembiraan saat berkumpul bersama keluarga dan teman-teman terdekat, berbagi cerita, tawa, dan kebahagiaan.

Selain itu, kue Lebaran juga menjadi ekspresi dari keragaman budaya di Indonesia. Dari kue-kue tradisional seperti kue kering, nastar, kastengel, hingga kreasi modern yang semakin beragam, setiap kue memiliki cerita dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. 

Momen menyantap kue Lebaran juga menjadi kesempatan untuk merayakan keragaman budaya yang kaya di Indonesia.

Lebih dari sekadar hidangan manis, kue Lebaran mengajarkan kita untuk menghargai proses dan kesabaran dalam mencapai tujuan. Mereka juga mengajarkan kita tentang kegembiraan dan kebersamaan dalam menjalani hidup. 

Di balik setiap gigitan kue, terdapat rasa syukur atas berkah Ramadan dan kebahagiaan merayakan Idul Fitri bersama orang-orang terkasih.

Oleh karena itu, di tengah kesibukan menjalankan ibadah dan berbagi kebaikan selama Ramadan, mari kita juga nikmati momen menyantap kue Lebaran dengan penuh syukur dan kebahagiaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun