Dampak Negatif: Beli Baju Lebaran atau Merusak Lingkungan?
Proses produksi tekstil membutuhkan konsumsi energi yang tinggi, terutama dalam pembuatan serat sintetis dan pewarnaan kain. Penggunaan energi fosil untuk memenuhi kebutuhan energi ini dapat menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca dan pemanasan global.
4. Pembuangan Limbah
Industri fashion sering kali menghasilkan limbah tekstil yang besar, baik dalam bentuk serat limbah maupun kain yang tidak terpakai. Pembuangan limbah ini dapat mencemari tanah dan air, serta mengisi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan polusi lingkungan.
5. Pola Konsumsi BerlebihanĀ
Budaya konsumsi yang berlebihan dalam industri fashion, termasuk pembelian pakaian baru untuk Lebaran setiap tahunnya, dapat menyebabkan peningkatan produksi dan pemborosan sumber daya alam yang tidak terbarukan.
Untuk mengurangi dampak negatif baju Lebaran terhadap lingkungan, kita dapat mengambil langkah-langkah berikut:
- Memilih pakaian yang dibuat dari bahan ramah lingkungan seperti organik, daur ulang, atau bahan alami lainnya.
- Memilih pakaian yang tahan lama dan berkualitas baik sehingga tidak perlu sering diganti.
- Mendukung merek-merek yang berkomitmen untuk praktik produksi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara lingkungan.
- Mengurangi konsumsi pakaian dengan membeli hanya apa yang benar-benar diperlukan dan memperbarui pakaian yang sudah ada.
- Membuat pilihan yang sadar akan lingkungan saat membeli pakaian Lebaran, seperti memilih produk lokal atau yang diproduksi secara lokal untuk mengurangi jejak karbon transportasi.