Arimbi Haryas Prabawanti
Arimbi Haryas Prabawanti Jurnalis

Half Photographer, half a Journalist Tempo.co

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

Kirab Jaka Tingkir, Gunungan Ketupat dan Serba-serbi Grebeg Syawal

10 Mei 2022   15:08 Diperbarui: 10 Mei 2022   19:10 2761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surakarta - Riuh suara klakson bersautan, jalanan penuh dengan kepulan asap kuda besi, semua makluk serasa tumpah ruah, terpanggang di atas aspal hitam beratap teriknya matahari.

Setelah sibuk bermacet-macet ria di jalanan demi pulang ke kampung halaman, vakansi menjadi alternatif hiburan untuk menghindari pertanyaan sanak keluarga yang tidak diinginkan.

Rumah para satwa yang dijinakkan alias kebun binatang yang biasanya lengang, mendadak turut memeriahkan hiruk pikuk libur lebaran.

Pun para penghuni tetap seperti monyet-monyet dan burung-burung yang biasanya bisa tidur siang dengan damai, siang itu nampak terpaksa bangun dan menyambut para tamu yang mengunjungi mereka.

Sedangkan gajah dan kudanil mini yang asik mandi, terlihat sedikit risi lantaran kandangnya tetiba penuh manusia yang berdiri di setiap sisi.

Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) memang hari itu dipadati lebih dari 1.000 pengunjung yang datang untuk vakansi melihat berbagai atraksi.

Selain atraksi hewan, pada Minggu (8/5/2022), TSTJ memang sedang menggelar Grebeg Syawal sekaligus Kirab Jaka Tingkir yang diselenggarakan satu tahun sekali pada hari ke tujuh lebaran.

Sesuai namanya, kirab atau karnaval diawali dengan barisan para petinggi Kraton Kasunanan Surakarta dan Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.

Di belakangnya, disusul sesosok laki-laki yang menunggang kuda, berpawakan tinggi besar, berpakaian serba hitam, lengkap dengan jarik dan blangkonnya.

Sosok tampan penunggang kuda dalan karnaval itu adalah gambaran dari Jaka Tingkir yang disebut-sebut memiliki nama kecil Raden Mas Karebet.

Pada hari tersebut, Jaka Tingkir diperankan Putera Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yakni Bendoro Raden Mas (B.R.M) Suryo Adhityo Nuswantoro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun