Perempuan yang punya banyak ambisi dan menyukai dunia fotografi. Gemar melakukan sesuatu yang menantang dalam hidupnya.
Harga Maaf Hari Ini
"Dengan hatimu yang sudah lebih lapang. Semoga hari ini harga maaf tidak semahal kemarin."
Lelah sekali rasanya ketika harus menanggapi sesuatu yang sama, mendengar kalimat-kalimat yang sama lebih dari beberapa kali dalam waktu yang berdekatan. Bosan, dan kupikir semua itu membuang-buang waktu, bukan?
Kamu merasa tidak kenal dengan dirimu yang pemarah, tapi hari ini entah mengapa kesalahan kecil pada orang yang menyakitimu itu menjadi mudah terlihat besar, pun dengan kebaikan kecilnya, kamu merasa itu tidak ada artinya.
Tak jarang semua hal itu membuat diriku berubah menjadi sosok yang tak sabaran. Namun, suatu kali aku tertegun bersama diriku sendiri. Mengapa aku begitu geram seolah aku tidak pernah melakukannya sama sekali? Hingga akhirnya aku tersadar, bahwa sejatinya, aku juga tak jarang melakukan hal yang sedemikian berulangnya.
Kepada manusia mungkin tidak, atau...........tidak terasa.
Tapi,kepada-Nya? Ahh, bukankah aku terus mengulang-ulang sesuatu, setidaknya satu hal yang sama : kesalahan. Iya, aku selalu mengulang kesalahanku pada-Nya. Meskipun begitu, pintu maaf tetap saja Ia buka dengan lapangnya. Lantas aku, dengan "tingginya" kadang masih tak ingin memaafkan. Sungguh egois sekali, bukan.
Meski terdengar sangat sederhana, bagiku kata maaf selalu bermakna, selalu istimewa, apalagi jika ia keluar dari lisan orang-orang yang mungkin telah kulukai hatinya. Betapa tidak, aku yang mudah sekali salah, dan sering mengecewakan ini tentu berpotensi besar sekali untuk melakukan kesalahan dan meninggalkan luka di hati orang lain, bukan? Karena pemaafan bagiku selalu menjadi seperti hadiah yang menyenangkan.