Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Diplomat

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Wudhu untuk Menjaga Kesehatan Mulut di Bulan Puasa

27 Maret 2024   16:03 Diperbarui: 27 Maret 2024   16:05 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wudhu untuk Menjaga Kesehatan Mulut di Bulan Puasa
ilustrasi bau mulut,  sumber gambar: Kompas.com

Di bulan puasa Ramadan ini, Malih sering kali menutup mulutnya dengan telapak tangannya setiap kali berbicara agak berdekatan dengan seseorang. Ia merasa tidak percaya diri dengan bau mulutnya, meski setiap pagi selesai sahur rajin menggosok gigi dan berkumur dengan larutan penyegar.

Apa yang dialami Malih tidak sendiri karena bau mulut adalah problem klasik yang sering terjadi pada saat menjalankan ibadah puasa. Problem yang bisa mengikis kepercayaan diri seseorang.

Bau mulut bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti baru saja menyantap makanan yang memiliki aroma yang tajam serta jengkol atau pete dan lupa untuk segera menggosok gigi atau atau berkumur-kumur dengan larutan penyegar.  

Penyebab lain adalah adanya jamur dan bakteri dalam mulut. Bakteri bisa hidup di sisa makanan yang terjebak di antara gigi dan gusi. Proses tersebut meninggalkan gas berbau tak sedap seperti kotoran.

Alasan utama bau mulut muncul ketika puasa adalah disebabkan oleh berkurangnya produksi air liur di mulut karena tidak ada asupan cairan. Padahal, air liur adalah cairan pembersih alami yang mengandung enzim untuk mencerna serat dan glikoprotein untuk melindungi mukosa mulut. Air liur juga berfungsi sebagai sistem imun untuk menghadang bakteri dan virus yang masuk melalui mulut.

Lalu bagaimana solusi menghilangkan bau pada mukut?

Pengalaman saya, untuk menjaga mulut tidak bau, tentu saja dengan tidak lupa menggosok gigi dan berkumur dengan obat kumur serta membersihkan lidah sebelum waktu Imsak tiba. Rutin menyikat gigi, berkumur dan membersihkan lidah penting dilakukan karena sisa-sisa makanan yang menumpuk di permukaan lidah, gusi, dan di antara gigi bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri untuk berkembang biak. Semakin lama, hal ini bisa menjadi penyebab terjadinya bau mulut, termasuk bau mulut ketika puasa.

Setelah itu, untuk menghilangkan mulut bau bisa dilakukan dengan berkumur-kumur di siang dan sore hari. Namun, bukan sembarang berkumur, melainkan berkumur saat berwudhu. Menurut pendapat para ulama, seseorang yang berupasa hanya bisa membasahi mulut dengan berkumur-kumur ketika menjalankan wudlu.

Mereka yang berwudhu bahkan disunnahkan untuk berwudhu dengan sungguh-sungguh (al-mubalaghah) yaitu memasukkan air ke dalam mulut kemudian menjalankannya di dalam mulut lalu memuntahkannya.  Pada saat itu, bakteri dan jamur yang ada didalam mulut akan ikut terbuang dan keluar dari mulut. Sehingga dapat mengurangi kemungkinan mengalami masalah bau mulut.

Namun demikian, berkumur-kumur saja, bukan dalam konteks berwudhu, tidak disunnahkan bagi orang yang sedang menjalani ibadah puasa karena dikhawatirkan akan membatalkan puasanya.

Mengingat sepanjang pagi hingga Magrib hanya ada dua waktu sholat wajib yaitu sholat Dzhuhur dan Ashar, maka berwudhu dengan berkumur sungguh-sungguh pun hanya bisa dilakukan dua kali saja. . Kecuali seseorang melakukan sholat Dhuha di pagi hari, maka terdapat satu kali tambahan wudhu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun