Merindukan "Buah Totok" di Bulan Ramadan, Buah Kesukaan Rasulullah
Dikutip dari berbagai sumber, kurma ajwa memiliki kandungan glikosida flavonoid sebagai antioksidan. Ditemukan juga efek penghambatan siklooksigenase ajwa yang sifatnya mirip dengan obat antiinflamasi.
Buah Tin dan Manfaatnya
Buah tin atau buah ara (Ficus carica), dagingnya berwarna merah muda dengan ratusan biji kecil yang membuatnya menjadi renyah.
Rasa buah tin hampir seperti rasa daging jambu biji tetapi lebih manis dan segar. Sangat cocok sebagai menu pelengkap di saat berbuka puasa.
Manfaat buah tin digunakan untuk mengobati masalah pencernaan seperti sembelit, diare, kembung, hingga kram perut. Cobalah biasakan mengonsumsi buah tin saat berbuka dan sahur agar gejala masalah pencernaan berkurang.
Buah tin mengandung antioksidan untuk mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes, katarak, penyakit jantung. Meskipun demikian, masih perlu kajian medis lebih mendalam.
Dikutip dari laman alodokter.com, rasa manis buah tin dapat digunakan sebagai pengganti gula alami yang sehat. Selain itu, buah tin yang segar atau kering juga bisa dijadikan berbagai hidangan menarik, seperti smoothie, jus, atau sebagai makanan penutup yang sehat.
Ramadan dan Kerinduan "Buah Totok"
Sahabat karib "Selamat Jalan". Totok Hadianto meninggal dunia di usia 29 tahun. Usia produktif dan penyakit leukimia telah merenggut kebahagiaannya bersama keluarga tercinta.
Setiap memasuki bulan Ramadan dan menemukan ataupun melihat kurma ajwa maupun buah tin, pikiran penulis ingat pada Totok. Sahabat karib yang ikhlas berbagi, berempati, dan bersimpati.
Sahabat akrab, terima kasih juga telah mengenalkan kurma ajwa dan buah tin. "Buah Totok" kesukaan Rasulullah dan banyak manfaatnya untuk kesehatan yang selalu hadir di bulan Ramadan. Bulan penuh keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT.
Ada kurma ajwa dan buah tin, di situ ada kenangan indah bersamamu. Do'a terbaik selalu untukmu.
Probolinggo, 16 April 2021
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
