KOJIMA, Nutrisi Sehat dan Seimbang Selama Berpuasa!
Untuk mendapatkan manfaat pahala puasa dan kesehatan yang baik, perlu asupan nutrisi sehat dan seimbang. KOJIMA menjawab kebutuhan nutrisi sehat dan seimbang saat Anda berpuasa, apalagi masih di masa pandemi.
Bulan Ramadan dijalani dengan berpuasa. Saat berpuasa, selama hampir 14 jam tidak makan dan minum. Tentu hal ini memberi dampak pada kondisi tubuh.
Pada awal berpuasa tubuh akan merasa lemas dan pusing. Namun bila dilakukan secara sehat, puasa mendatangkan banyak manfaat dan baik untuk kesehatan.
Untuk mendapatkan manfaat pahala puasa dan kesehatan yang baik tentu perlu asupan nutrisi sehat dan seimbang. KOJIMA menjawab kebutuhan nutrisi sehat dan seimbang Anda.
KOJIMA, Produk Berbahan Kurma, Jinten, Madu, dan Asam Jawa
Indonesia memiliki potensi kekayaan alam melimpah dengan potensi serta kualitas penyembuhan yang diakui hingga ke tingkat internasional.
Potensi inilah yang dibidik oleh PT. Deltomed Laboratories untuk menciptakan berbagai produk berbasis herbal. Bertujuan membantu proses penyembuhan secara alami. Sebuah komitmen untuk mempersembahkan yang terbaik dari yang terbaik.
Kurma. Buah yang sering disebut sebagai buah nabi. Kaya nutrisi menguntungkan. kandungan utama dari buah ini adalah karbohidrat, terutama gula seperti sukrosa dan fruktosa.
Kurma juga mengandung beberapa sumber nutrisi seperti: magnesium, zat besi, kalsium, folat, dan antioksidan.
Jinten. Rempah yang banyak digunakan untuk bumbu masak dan industri farmasi. Jinten hitam lebih bermanfaat untuk pengobatan dan banyak masyarakat mengenal sebagai habatussauda.
Rempah ini memiliki kandungan zat besi, antioksidan, asam linoleat, asam linolenat, dan unsur sapion.
Madu. Bahan cairan alamiah yang banyak mengandung zat gula yang dihasilkan oleh lebah (genus apis) dari nektar bunga dan rasanya manis. Madu dikonsumsi untuk berbagai keperluan khususnya menjaga dan meningkatkan kesehatan.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
