Menimbang Pemanfaatan THR Anak, Bahagiakan Mereka!
Akan tetapi, mainan gajah yang diimpikannya tidak dijual di daerahnya. Tidak satu toko pun yang menjual mainan impiannya. Akhirnya, uang THR dititipkan ke orangtuanya dan tidak pernah lagi berwujud uang dan bahkan mainan impiannya.
Mengalami nasib yang kurang beruntung di waktu kecil, membentuk rasa sayang kepada anak-anaknya. Sewaktu anak-anaknya menerima THR di hari raya, tidak pernah melarang untuk dibelanjakan mainan dan hal lainnya yang bermanfaat.
Menurutnya, mainan adalah impian cita-cita dan kebahagiaan anak. Dengan mainan, anak-anak dapat berkreasi, bercerita, berfantasi seperti karakter mainan yang dimiliki anak.
Wasana Kata
THR anak adanya "mungkin" hanya saat Hari Raya Idul Fitri. Berikan ruang kebahagiaan anak memanfaatkan uang yang dimiliki untuk membeli mainan dan lainnya sesuai keinginan anak. Selama keinginan anak membeli mainan bermanfaat untuk tumbuh kembang fisik dan psikisnya.
Mari yakinkan diri sebagai orangtua, bahwa anak mempunyai dunianya sendiri. Dunia anak bukanlah dunia orangtua yang seakan "Selalu Bijak" dan "Selalu Benar" mengarahkan apa yang ingin dimiliki anak.
Terpenting, jangan memanfaatkan kelemahan anak-anak yang seakan belum paham arti "memiliki uang". Orangtua meminta uang THR anak untuk ditabung. Padahal digunakan untuk kebutuhan belanja keluarga.
Jika THR anak akan ditabung, arahkan ke pembiasaan anak menabung sendiri uang miliknya. Bimbing kemandiriannya untuk memupuk kepercayaan dan saling menghargai hubungan antara orangtua dengan anak. Menyemai kasih sayang dan bahagia yang istimewa di Hari Nan Fitri. Semoga.