Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Penulis

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lebih Baik Menjaga daripada Mengobatinya

28 April 2020   01:56 Diperbarui: 28 April 2020   01:51 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih Baik Menjaga daripada Mengobatinya
Ilustrasi (pexels/cotton bro)

Perut kosong saat berpuasa, di satu sisi terkadang membuat vitalitas tubuh menjadi berkurang. Sehingga untuk beraktivitas yang membutuhkan sedikit tenaga saja jadi urung dilakukan. 

Terlebih lagi bagi mereka yang belum terbiasa mengosongkan perut dalam waktu cukup lama, atau bagi yang niat berpuasanya hanya setengah-setengah saja, alias tidak auto full, bisa jadi selain  akan kehilangan gairah, sekalinya kena penyakit ringan pun tidak menutup kemungkinan bakal semakin tidak bersemangat saja. Bahkan bisa jadi juga puasanya pun malah akan dibatalkannya. 

Oalah, kalau seperti itu bisa jadi selain pahalanya bakal dikorting, kegembiraan  menyambut lebaran pun bakal kurang semarak pula jadinya. 

Makanya agar puasanya tetap lancar, selain diawali dengan niat dan keyakinan yang kuat, juga harus tetap berupaya agar jangan sampai mendapat serangan  penyakit yang bakal menghambat kelancaran ibadah puasa kita. 

Meskipun penyakitnya itu termasuk kategori ringan juga, seperti flu, atau juga sakit gigi yang sesungguhnya lumayan berat, tapi dalam kenyataannya tokh jarang sekali ada orang lain yang bersimpati turut mempedulikannya. 

Dalam hal ini, prinsip: Lebih baik menjaga daripada mengobati, kiranya masih tetap, dan harus terus berlaku. 

Terlebih lagi antara bulan April - Mei 2020 ini menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi,  dan Geofisika (BMKG), akan terjadi perubahan musim hujan berganti musim pancaroba, yang konon mudah berjangkitnya berbagai penyakit. 

Ditambah lagi dengan pandemi virus Corona yang sedang merajalela, sehingga sudah semestinya untuk selalu berjaga-jaga dan waspada. 

Selain tetap menjaga asupan makanan yang bergizi, air minum pun harus lebih banyak meminum air putih, dan diusahakan untuk mengurangi kopi. 

Demikian juga agar tubuh tetap fit di siang hari, sebaiknya jangan lupa untuk melakukan olah raga ringan. Misalnya senam dan jalan kaki di pagi hari agar saat beraktivitas work from home tidak loyo, alias tetap segar dan bersemangat. 

 Begitu pun bila akan keluar rumah, karena ada keperluan mendesak, dan mendadak, harus patuh terhadap anjuran agar selalu mengenakan masker, dan tetap jaga jarak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun