Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Penulis

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tol Langit, Pilihan Satu-satunya untuk Mudik

16 Mei 2020   22:03 Diperbarui: 16 Mei 2020   22:14 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tol Langit, Pilihan Satu-satunya untuk Mudik
Ilustrasi (Sumber: Pexels/Ivan Samkov)

Hanya saja selain untuk memiliki, dan barangkali untuk menggunakan, atawa mengoperasikannya,  benda dalam genggaman tangan itu, dalam kenyataannya tidak semudah membalikkan telapak tangan lho.

Untuk memilikinya tetap saja harus menguras isi kantong sampai dalam, lantaran harganya lumayan mahal. Terutama hal itu dirasakan benar oleh mereka yang hidupnya pas-pasan. Begitu juga dalam menggunakannya, bagi yang gagap teknologi, alias gaptek, perlu diajari dan latihan sampai benar-benar mahir pula.

Sudah cukup?

Belum kok. Masih ada tuntutan yang tidak boleh tidak musti dipenuhi. Agar bisa digunakan sebagaimana mustinya, telepon pintar pun harus dikasih makan pula. Tapi bukan nasi, atawa kue kering lho. Melainkan uang. Lagi-lagi uang!

Ya iyalah. Kalau tanpa diisi pulsa dan kuota, mana bisa smartphone dijalankan. Terlebih lagi kalau ingin melakukan video call, atawa bicara jarak jauh  dengan saling bertukar gambar diri masing-masing secara virtual, kuota yang jadi beban biaya internet menjadi sarat utama untuk mudik dengan cara yang satu ini.

Kalau semua itu sudah dipenuhi, maka mudik online di tengah pagebluk pun sudah bisa dilakukan. Terlebih lagi dengan adanya tol langit, yakni tersedianya satelit komunikasi Palapa ring Timur, semuanya mudah-mudahan akan berjalan lancar. Sebagaimana yang saya alami sekarang ini, manakala berkomunikasi dengan anak sulung kami yang berada di Palu, Sulawesi Tengah. Alhamdulillah, kerinduan kepada anak dan cucu pun bisa sedikit terobati. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun