Artika Puspitasari Salsabila
Artika Puspitasari Salsabila Mahasiswa

Seorang anak perempuan kelahiran Kabupaten Fakfak yang senang bercerita kepada teman-temannya dan memberikan aura positif ke semua orang serta mempunyai bakat bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menggali Makna Ramadhan dan Idul Fitri: Tradisi, Keharmonisan, dan Kebahagiaan Bersama

15 April 2024   19:12 Diperbarui: 15 April 2024   19:15 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggali Makna Ramadhan dan Idul Fitri: Tradisi, Keharmonisan, dan Kebahagiaan Bersama
Merayakan Idul Fitri bersama keluarga di rumah Mbah Buyut di Purworejo (dokumen pribadi)

Dalam sebagian besar dunia Muslim, kedatangan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri menjadi momen yang dinanti-nantikan setiap tahunnya. Kedua peristiwa ini tidak hanya memiliki nilai keagamaan yang mendalam, tetapi juga mencerminkan keragaman budaya dan tradisi yang khas di berbagai belahan dunia. Mari kita menjelajahi makna dan keunikan dari Ramadhan dan Idul Fitri serta bagaimana perayaan ini mempersatukan komunitas Muslim di seluruh penjuru bumi. 

Ramadhan Bulan Penuh Berkah

Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Islam, memiliki makna yang sangat penting bagi umat Muslim, termasuk anak muda seperti Shafa (18 tahun). Ini adalah bulan di mana umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dari fajar hingga senja sebagai bentuk pengendalian diri, refleksi spiritual, dan kepatuhan kepada Allah. Puasa Ramadhan juga melibatkan aktivitas ibadah lainnya, seperti membaca Al-Quran, berdoa, dan meningkatkan amal kebajikan. Seperti diperintahkan dalam Al-Qur'an, surat Al-Baqarah ayat 183:
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Foto bersama Shafa dan Ira (dokumen pribadi)
Foto bersama Shafa dan Ira (dokumen pribadi)

Puasa Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menjaga kesucian hati dan perbuatan. Bagi umat Islam, Ramadhan adalah kesempatan untuk membersihkan jiwa, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan meningkatkan kesadaran akan kebutuhan orang lain. Di seluruh dunia, umat Muslim, termasuk anak muda seperti Shafa, menjalani bulan suci ini dengan penuh semangat, meskipun tantangan dan perbedaan waktu yang ada.

Tradisi dan Kehangatan Ramadhan

Selama bulan Ramadhan, suasana kebersamaan dan kebaikan umat Muslim menjadi sangat kental. Di banyak negara, terutama di negara dengan mayoritas Muslim, kota-kota menjadi hidup dengan aktivitas malam yang ramai. Pasar Ramadhan, di mana makanan dan minuman khas dijual untuk berbuka puasa, menjadi pusat kegiatan sosial. Orang-orang berkumpul di masjid untuk shalat tarawih dan mendengarkan ceramah keagamaan.

Selain itu, Ramadhan juga menjadi saat bagi keluarga dan teman-teman, termasuk Shafa, untuk berkumpul bersama di meja berbuka puasa. Momen ini diisi dengan kebersamaan, berbagi cerita, dan merasakan kebahagiaan bersama. Momen kebersamaan ini memperkuat hubungan antarindividu dan memperdalam nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas dalam komunitas Muslim.

Ramadhan dalam Makna Universal

Tidak hanya bagi umat Muslim, Ramadhan juga memiliki makna universal yang dapat dirasakan oleh teman-teman non-Muslim. Bulan Ramadhan sering kali menjadi momen untuk membangun pemahaman lintas agama dan budaya. Di banyak negara dengan populasi beragam, non-Muslim turut menghormati praktik puasa Ramadhan dengan memahami nilai-nilai pengendalian diri, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama yang terkandung dalam puasa tersebut. Selain itu, di tempat kerja atau lingkungan sosial, Ramadhan sering menjadi kesempatan bagi teman-teman non-Muslim, untuk menunjukkan toleransi dan dukungan terhadap kolega yang sedang berpuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun