Resa Amelia Utami
Resa Amelia Utami Mahasiswa

Ajak aku membaca, menterjemahkan kehidupan ke dalam satu bahasa; setatap yang membinar dua pusaka. Sebelum kau hapus, silahkan jejaki Storial : @aru99

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

2 Soft Skills Ini Bisa Kamu Improve di Bulan Ramadan

15 April 2021   23:58 Diperbarui: 16 April 2021   00:32 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
2 Soft Skills Ini Bisa Kamu Improve di Bulan Ramadan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS


Bulan Ramadan menjadi ajang yang paling tapat untuk menempa diri. Durasi 29-30 hari jika merujuk teorinya Maxwell Maltz sudah lebih dari cukup untuk menanamkan kebiasaan baru. Asyik banget nih mengisi waktu tersebut untuk mengembangkan soft skill yang ternyata bagian dari sunnah Rasulullah SAW.
Dua soft skills  berikut ini dapat mrmbantu pengembangan diri sekaligus meniti sunnah Rasul lho!

Mendengarkan
Bulan Ramadan adalah bulan di mana pahala dilipatgandakan. Salat sunnah, sedekah, tilawah, hingga kunjungan ke majlis taklim intensitasnya semakin ditingkatkan. Momen ini dapat efektif untuk menempa diri agar lebih banyak mendengarkan.

Menjadi pendengar yang baik ternyata tidak mudah lho. Mendengarkan adalah salah satu dari interpersonal skill yang perlu dilatih. Proses mendengar yang baik akan berpengaruh terhadap informasi yang kita cerna.

Ramadan sebagai bulan yang suci menyebabkan munculnya sikap hati-hati agar segala sesuatu yang kita lakukan hanya seputar kebaikan dan amal salih. Berkata yang baik, bersikap dengan baik, hingga mendengarkan hal yang baik-baik.

Kebiasaan mendengar dengan baik ini dapat kita latih saat mendengarkan murottal. Di mana Allah SWT memberikan kiat tersendiri bagaimana seharusnya kita mendengarkan Al-Qur'an. Hal itu sebagai mana firman-Nya:

"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (Qs. Al-A'raf ayat 204).
Dalam bahasa arab ada tiga tahap mendengarkan: Pertama, Ass-sam'u segala sesuatu yang dapat didengar baik disengaja ataupun tidak. Seperti suara angin, burung berkicau, dll. Kedua, Al-Istima' segala sesuatu yang didengarkan secara sengaja dengan maksud mengambil pelajaran darinya. Ketiga, Al-Inshat memfokuskan diri untuk terhanyut dalam suara yang diperdengarkan. Jenis ketiga ini adalah jenis yang dianjurkan saat mendengarkan Al-Qur'an.

Suatu ketika Rasulullah pernah meminta Ibnu Mas'ud untuk membacakan Al-Qur'an kepadanya. Hal itu sontak membuat Ibnu Mas'ud kaget, padahal Rasulullah yang menerima wahyu. Namun ternyata Rasulullah suka mendengarkan bacaannya dan menangis atas ayat-ayat yang didengarnya.

MasyaAllah. Sikap rendah hati Rasulullah ingin mendengarkan orang lain tersebut dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. menjadi pendengar yang baik ternyata adalah jalan ninja para pembicara ulung. Dengan mendengarkan secara seksama, kita jadi mudah memahami informasi dengan baik. Selain itu, mendengarkan dengan baik sebagaimana dikatakan Dale Carnegie dapat menambah relasi.

Selama bulan Ramadan ini banyak sekali momen yang dapat meningkatkan skil mendengar kita.  Dari mendengar ceramah di Mesjid, mendengar tilawah, mendengar tausiyah di Instagram, dll.


Kolaborasi
Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menyelesaikan masalah. Kolaborasi merupakan soft skill yang penting untuk dilatih dewasa ini, mengingat dunia semakin kompleks dan sebagai individu kita tidak bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Adakalanya juga untuk mewujudkan sesuatu perlu kerja sama antar elemen, individu, ataupun lembaga.

Bulan Ramadan ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk berlatih kolaborasi dari hal terkecil, misalnya kolaborasi bersama ibu di dapur untuk menghadirkan sajian sahur dan buka. Atau dalam skala lebih besar yaitu saat mempersiapkan buka bersama. Panitia konsumsi, panitia acara, dsb harus berkolaborasi demi menyajikan kesan terindah di acara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun