Kenangan Ramadhan
Ramadhan, bulan suci umat Islam, memang selalu meninggalkan kenangan manis yang sulit untuk dilupakan. Suasana Ramadhan penuh dengan kehangatan dan keberkahan, serta membawa kita pada momen-momen yang amat berkesan.
Salah satu kenangan yang tak terlupakan adalah momen berbuka puasa bersama keluarga. Suasana tenang di tengah senja, aroma harum masakan yang spesial untuk berbuka, dan kebersamaan dengan orang-orang terkasih membentuk kenangan yang penuh kehangatan. Bukan hanya soal makanan, namun momen berbuka puasa juga menjadi waktu yang tepat untuk saling berbagi cerita dan kebahagiaan dengan keluarga.
Melihat gembiranya sang cucu saat berbuka puasa (pengalaman pertamakali belajar berpuasa) saya merasa bangga juga kasihan. Karena ini hanya sebagai pengenalan dan pembelajaran tentang syari'at Islam dan karena melihat kondisi badan dia (bibirnya pecah-pecah), maka saya tidak mengijinkan dia puasa lagi. Dia berpuasa selama empat hari dan itu saya pandang cukup sebagai pengenalan saja.
Kenangan lainnya adalah semangat beribadah di malam-malam Ramadhan. Shalat tarawih dan tadarus Al-Qur'an menjadi momen yang memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. Mesjid yang biasanya sepi menjadi ramai dengan kegiatan yang benuansa religi. Suasana khusyuk dan hening saat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an menciptakan kenangan yang membekas dalam hati.
Tak hanya itu, Ramadhan juga mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama. Momen-momen memberikan sedekah, menolong yang membutuhkan, dan berbagi makanan untuk mereka yang kurang beruntung membentuk kenangan tentang kebaikan dan kasih sayang.
Dalam kenangan Ramadhan, terdapat kehangatan, kedamaian, serta semangat kebersamaan yang sulit untuk dilupakan. Semoga setiap kenangan Ramadhan selalu membawa kebaikan dan keberkahan bagi kita semua.