Bila Azab Datang?
Allah swt telah mengutus para rasul pilihan untuk menyampaikan pesan suci-Nya. Disampaikanlah ajaran terpuji untuk ditaati, pun dikabarkan ancaman bagi mereka yang dengan sengaja melanggar setelah risalah itu tersampaikan. Dalam satu hadis disebutkan bahwa salah satu tugas mulia Rasulullah Muhammad saw adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Memberi peringatan kepada mereka yang tidak menjaga akhak baik.
Di beberapa ayat Qur'an Allah swt menjelaskan tugas-tugas yang diembankan kepada para rasul. Diantaranya adalah:
- Sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan. Sebagaimana difirmankan dalam QS Yunus ayat 40: "Kemudian sesudah Nuh, Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka (masing-masing), maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata"
- Dalam QS al-An'am ayat 48: "Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati"
Dalam QS. Al-Ahqaf ayat 9: "Katakanlah, 'Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan'"
Tak ada alasan bagi kita yang datang belakangan, yang tidak bertemu langsung dengan mereka (para rasul), kemudian beralasan pesan dan ajaran suci mereka tidak kita terima, karena mereka meninggalkan pesan itu dalam kitab suci yang bersumber dari Allah swt langsung. Sepeninggal mereka, Allah swt memilih orang-orang yang berilmu dan taat sebagai pewaris para nabi untuk melanjutkan perjuangan itu hingga pesan suci yang dibawa oleh para nabi itu tak terputus dari generasi ke generasi, karena di setiap generasi akan selalu ada golongan orang yang berdiri dibagian ini untuk menegakkannya.
Maka hendaknya kita taat, kita tunduk patuh pada perintah Tuhan! Bagaimana caranya? Tentu saja dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala apa yang telah dilarang-Nya. Ibnu Katsir menyatakan bahwa dengan mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab kepada mereka, tujuannya adalah agar tidak ada seorangpun diantara umat manusia yang dihukum karena perbuatan zalimnya, dengan alasan ia belum pernah tersentuh oleh dakwah.
Dengan nada yang sama, Imam Jalalain menyatakan bahwa dengan mengutus para utusan, maka penduduk suatu negeri tidak akan diazab. Artinya azab tidak akan diturunkan kepada penduduk suatu negeri dimana Allah swt tidak mengutus seorang rasul yang memberi peringatan kepada mereka.Dengan kata lain, pantaslah Allah swt menurunkan azab-Nya dikarena penduduk suatu negeri mengingkari dakwah para utusan yang diutus kepada mereka untuk memberi peringatan.
Allah swt berfirman : "Demikianlah, karena Tuhan engkau tidaklah membinasakan negeri-negeri itu dengan aniaya, sedang penduduknya lalai" (Q. S Al An'am ayat 131)
Dalam tafsir Al Azhar dijelaskan bahwa Allah swt tidak akan langsung saja menurunkan suatu azab, membinasakan suatu negeri, dengan tidak terlebih dahulu mengirimkan peringatan-peringatan. Karena jika Allah swt berbuat demikian maka Allah swt bersifat aniaya. Sedangkan sifat aniaya adalah sifat yang mustahil bagi Allah swt.
Orang yang tengah terlalai lengah, tidak tahu apa-apa tentang yang baik dan yang buruk serta tidak ada peringatan datang kepadanya, tak ada rasul yang diutus, tak ada kitab suci yang diturunkan. Terhadap orang yang demikian mustahil didatangkan azab kepada mereka. Mustahil karena tidak masuk akal, logika sehat tidak bisa menerimanya. Allah swt yang memiliki sifat Maha Sempurna, tiba-tiba mendatangkan suatu azab siksaan dengan tidak memberikan terlebih dahulu mana yang salah dan mana yang benar.
Oleh karena itu mari kita tingkatkan taqwa. Datangi majelis-majelis ilmu agar kita tahu seruan Allah swt. Agar kita tahu apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw untuk kita jalani. Agar kita tahu apa yang telah rasulullah saw contohkan untuk kita teladani. Agar kita tahu kabar gembira dan peringatan yang Allah swt sampaikan lewat para utusan-Nya.