Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Guru

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Kisah Pemuda yang Selamat dari Hukum Gantung Karena Kejujurannya

9 April 2023   09:42 Diperbarui: 9 April 2023   09:45 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sebuah kisah menarik dan penuh inspirasi. Dikiskahkan bahwa ada seorang bernama Abdullah. Suatu ketika Abdullah dalam pengembaraannya pernah kelupaan tidak mengikat untanya ketika singgah di suatu tempat. Berjalanlah unta itu jauh dari tempat Abdullah singgah. Yang terjadi berikutnya adalah si unta merusak satu ladang yang penuh tanaman. Mengetahui hal itu, sang pemilik ladang marah dan membunuh unta.

Sadar untanya hilang, Abdullah lekas mencari untanya. Tak lama ditemukanlah untanya yang sudah mati. Mengetahui untanya dibunuh oleh seseorang, Abdullah marah dan panik karena tidak tahu bagaimana harus meneruskan perjalanan. Mencarilah ia siapa pembunuh untanya hingga akhirnya bertemu dengan si pembunuh unta. Terjadilah pertengkaran hebat antara Abdullah dan pembunuh unta. Singkat cerita, Abdullah berhasil membunuh si pembunuh untanya.

Setelah itu, diadili Abdullah berdasar hukum Islam. Dan hukuman baginya adalah hukuman mati, karena ia telah membunuh orang. Sebelum Abdullah menerima eksekusi hukuman matinya, Abdullah punya keinginan untuk menyelesaikan urusannya terlebih dahulu. Dan ia minta waktu beberapa hari untuk keperluannya itu. Dan setelah urusannya selesai Abdullah harus segera kembali untuk menerima eksekusi hukuman gantung dirinya.

Pengadilan minta jaminan kepada Abdullah. Maka saat itu datanglah Abu Ayyub Al Anshari bersedia untuk menjadi jaminan bagi si Abdullah. Berhari-hari Abdullah pergi meninggalkan kota, karena urusannya. Hingga tibalah saatnya waktu yang ditentukan bagi Abdullah untuk menerima eksekusi matinya. Namun mendekati waktunya habis, Abdullah belum juga tiba. Maka Abu Ayyub harus bersiap untuk menggantikan Abdullah menerima hukuman gantung, karena Abu Ayyub sebagai jaminannya. Namun, mendekati detik terakhir Abu Ayyub hampir saja dihukum gantung, tibalah Abdullah dengan tergesa-gesa.

Dengan penuh tanggungjawab Abdullah minta maaf atas keterlambatannya. Tibalah Abdullah berdiri di tiang gantungan. Ketika Abdullah sudah siap dihukum gantung, tibalah orangtua pemilik ladang dan menyatakan memaafkan atas kesalahan yang telah diperbuat oleh Abdullah.

Sang hakim bertanya kepada pemilik ladang itu, mengapa ia tiba-tiba memaafkan Abdullah. Sang pemilik ladang menjelaskan alasan sikapnya itu. Ia merasa tersentuh oleh kerelaan Abu Ayyub Al Anshari yang sedia menjadi jaminan bagi Abdullah. Dan merasa salut dan segan kepada Abdullah yang memiliki kejujuran dan tanggungjawab atas perbuatannya. Dan akhirnya Abdullah dibebaskan dari segala tuntutan.

Gemuruhlah tempat itu seketika dengan gema takbir karena peristiwa itu. Inilah salah satu hikmah dari kejujuran.

Dari kisah ini kita dapat pelajaran bahwa:

Sebisa mungkin kita hindari berdusta meskipun hanya sekali. Karena satu kedustaan akan melahirkan kedustaan-kedustaan lainnya. Sebaliknya, kejujuran akan membawa kebahagiaan dan keselamatan. Semoga Ramadhan ini menempa kita untuk menjadi pribadi yang lebih jujur lagi dalam kehidupan dan bergaul dengan orang lain.

Semoga bermanfaat.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun