Astatik Bestari
Astatik Bestari Guru

Pendiri Yayasan Bestari Indonesia. Domisili di Jombang Jawa Timur. Pengelola PKBM Bestari Jombang Jawa Timur. Guru MTs Darul Faizin Catakgayam Mojowarno Jombang Jawa Timur Ketua 2 DPP FTPKN Ketua bidang Peningkatan Mutu PTK DPW FK-PKBM Jatim

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Benarkah Keakraban Tampak Nyata dalam Buka Bersama Daripada Halal Bihalal?

29 April 2023   11:44 Diperbarui: 29 April 2023   12:01 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Tradisi di Indonesia, semingguan setelah 1 Syawal warga masyarakat biasanya menyelenggarakan halal bihalal. Ada halal bihalal yang bernuansa untuk keluarga, ada pula kumpul bersama teman sekolah, dan ada pula teman kerja.

Sudah menjadi kelaziman dalam tiap event halal bihalal, panitia menyusun rangkaian acara sedemikian rupa agar halal bihalal menjadi lebih bermakna. Umumnya ada pembukaan, sambutan ketua panitia, sambutan perwakilan masing-masing kelompok yang diundang, ada gelar kreasi sebagai sesi hiburan, dan ada pula pengajian, dilanjutkan dengan doa penutup. Ramah tamah ditandai dengan makan-makan berada di sesi akhir, saat perut sudah keroncongan.

Rundown acara yang begitu padat, tentunya meminta para hadirin halal bihalal bisa mengikuti tahapan acara dengan saksama dan khidmat. Tak elok tampaknya, jika tahapan acara berlangsung, hadirin bercakap-cakap, dengan alasan karena jarang ketemu. Pemandangan majelis yang kurang elok dipandang mata. Suasana pun jadi berisik. Walhasil, halal bihalal selesai, para hadirin tidak memiliki waktu banyak untuk menyapa, menanyakan kabar, dan bercakap merajut keakraban antar saudara atau sahabat dalam event halal bihalal.

Sementara itu, buka bersama akhir-akhir ini rundown yang disusun panitia cukup ramah waktu salat Magrib. Sebelum buka bersama kadang ada kultum atau rapat singkat, jika kegiatan buka bersama ini dari lingkungan kerja. Beberapa menit sebelum buka, hadirin buka bersama, sudah masuk waktu santai. Menunggu bedug Magrib untuk takjil. Saat menunggu waktu Magrib ini, hadirin bisa saling menyapa, tanya kabar dan bercakap-cakap. Tiba waktu Magrib, makan dan minum takjil, lalu salat jamaah Magrib.

Usai salat jamaah Magrib, hadirin makan bersama, dan tentunya akan terbangun keakraban karena tidak tergesa-gesa mengikuti tahapan acara lainnya. Rundown buka bersama biasanya, kultum, makan takjil, salat jamaah Magrib, buka bersama, salat jamaah Isya dan Tarawih. 

Sambil menunggu waktu isya, ada kesempatan lagi membangun keakraban sesuai versi masing-masing dan tak meninggalkan kultur komunitas yang melaksanakan buka bersama.Semua tahapan acara cukup santai, tapi dapat dilalui dengan interaksi para hadirin yang lebih intens. Tahapan acara meskipun tidak ada yang dikemas formal, tetap sarat makna, ibadah tetap terkandung di dalamnya. Salat jamaah Magrib, Isya, dan Tarawih hadirin buka bersama tentu lebih mengesankan dan terasa syiar agamanya.

 Esensi dilaksanakannya halal bihalal sepertinya ada di saat buka bersama. Bagaimana menurut Anda?

#hasil_niteni

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun