Atanshoo
Atanshoo Penulis

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sedekah Crypto: Inovasi Beramal Pada Bulan Ramadan di Era Blockchain

18 Maret 2024   09:56 Diperbarui: 18 Maret 2024   22:48 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedekah Crypto: Inovasi Beramal Pada Bulan Ramadan di Era Blockchain
Sedekah Crypto: Inovasi beramal di era blokchain (Pierre Borthiry on Unsplash)

Semakin banyak platform yang menyediakan layanan sedekah Crypto. Berikut beberapa contohnya:

  • Dompet Digital: Dompet digital seperti Trust Wallet dan Binance memungkinkan penggunanya untuk menyumbangkan Crypto ke berbagai organisasi amal.
  • Platform Fundraising: Platform seperti BitGive dan The Giving Block menyediakan platform bagi organisasi amal untuk menerima donasi Crypto.
  • Organisasi Amal: Beberapa organisasi amal seperti UNICEF dan Save the Children menerima donasi Crypto untuk membantu berbagai program kemanusiaan.

Berikut langkah-langkah untuk memulai sedekah Crypto:

  • Pilih platform sedekah Crypto yang terpercaya. Pastikan platform tersebut memiliki reputasi yang baik dan terdaftar di badan regulator terkait.
  • Buat akun dan verifikasi identitas Anda. Platform sedekah Crypto biasanya memerlukan verifikasi identitas untuk mencegah penipuan dan pencucian uang.
  • Pilih aset Crypto yang ingin Anda donasikan. Anda dapat memilih berbagai jenis Crypto, seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya.
  • Masukkan alamat dompet digital organisasi amal yang ingin Anda tuju. Pastikan alamat dompet tersebut benar untuk menghindari kesalahan pengiriman.
  • Konfirmasi transaksi Anda. Periksa kembali detail transaksi Anda sebelum konfirmasi.

Kesimpulan

Sedekah Crypto adalah sebuah inovasi yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam beramal. Dengan kemudahan, transparansi, jangkauan global, dan potensi investasi yang ditawarkan, sedekah Crypto dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin membantu sesama dengan cara yang lebih modern dan efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun