Atanshoo
Atanshoo Penulis

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan dan Sampah: Momen untuk Berubah Menjadi Lebih Ramah Lingkungan

19 Maret 2024   09:00 Diperbarui: 19 Maret 2024   09:02 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan dan Sampah: Momen untuk Berubah Menjadi Lebih Ramah Lingkungan
Ramadan dan sampah makanan yang mencemari lingkungan - (Freestocks on unsplash)

Bulan Ramadan merupakan bulan suci yang penuh dengan berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, salat tarawih, dan berbagai amalan lainnya.

Namun, di balik kemeriahan Ramadan, terdapat satu hal yang perlu menjadi perhatian bersama, yaitu peningkatan volume sampah. Data menunjukkan bahwa jumlah sampah meningkat hingga 20% selama bulan Ramadan. Peningkatan ini cukup signifikan dan menjadi sebuah keprihatinan yang perlu kita jadikan perhatian bersama.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Peningkatan Sampah di Bulan Ramadan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan sampah di bulan Ramadan, antara lain:

  • Meningkatnya konsumsi makanan dan minuman. Tradisi buka puasa bersama dan takjil menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan konsumsi makanan dan minuman. Hal ini tentu saja berakibat pada peningkatan volume sampah, terutama sampah plastik dan styrofoam.
  • Penggunaan bahan sekali pakai. Banyaknya penggunaan bahan sekali pakai, seperti plastik, styrofoam, dan bungkus makanan, selama Ramadan semakin memperparah masalah sampah.
  • Kurangnya kesadaran masyarakat. Masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Sampah sering dibuang sembarangan tanpa dipilah terlebih dahulu.

Dampak Peningkatan Sampah terhadap Lingkungan

Peningkatan volume sampah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, antara lain:

  • Pencemaran lingkungan. Sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari lingkungan, seperti tanah, air, dan udara.
  • Banjir. Sampah yang menyumbat aliran sungai dapat menyebabkan banjir.
  • Penyakit. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan bakteri, yang dapat menyebabkan penyakit.

Upaya Mengurangi Sampah di Bulan Ramadan

Untuk mengurangi sampah di bulan Ramadan, kita perlu melakukan berbagai upaya, antara lain:

  • Mengurangi penggunaan plastik dan bahan sekali pakai. Gunakanlah wadah dan tas belanja yang dapat dipakai berulang kali saat berbelanja.
  • Memilah sampah dengan benar. Pisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang atau dijual ke bank sampah.
  • Mengolah sampah di rumah. Kita dapat membuat kompos dari sampah organik dan membuat kerajinan tangan dari sampah anorganik.

Beberapa tips lain untuk mengurangi sampah di bulan Ramadan:

  • Masak secukupnya, agar tidak ada sisa makanan yang terbuang.
  • Gunakan piring dan sendok yang dapat dipakai berulang kali.
  • Hindari membeli makanan dengan kemasan plastik yang berlebihan.
  • Bawa botol minum sendiri saat bepergian.
  • Sebarkan informasi tentang pengolahan sampah kepada orang lain.

Marilah kita jadikan Ramadan kali ini sebagai momen untuk mengubah kebiasaan dan memulai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan. Di bulan ini, kita tidak hanya meningkatkan ibadah, tetapi juga meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan mengurangi sampah di bulan Ramadan, kita telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kelestarian lingkungan. Marilah kita bersama-sama berkomitmen untuk menjaga lingkungan dan menciptakan Ramadan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Sebarkan informasi ini kepada orang lain agar semakin banyak orang yang tergerak untuk menjaga lingkungan. Semoga Ramadan kali ini menjadi Ramadan yang penuh berkah dan manfaat bagi kita semua.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun