Atanshoo
Atanshoo Penulis

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Log In Habib Ja'far: Menantang Stigma dan Membangun Toleransi di Era Digital

1 April 2024   10:55 Diperbarui: 1 April 2024   11:14 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Log In Habib Ja'far: Menantang Stigma dan Membangun Toleransi di Era Digital
Thumbnail konten Log In habib ja'far (youtube: habib ja'far)

Di era digital, agama tak lagi terkungkung dalam tembok masjid atau ruang kelas pesantren. Media sosial, termasuk YouTube, menjelma menjadi mimbar dakwah baru yang menjangkau jutaan umat. Salah satu pendakwah yang memanfaatkan platform ini dengan gemilang adalah Habib Ja'far bin Muhammad Al Hadar melalui kontennya yang berjudul "Log In."

"Log In" bukan sekadar ceramah agama biasa. Konten ini menghadirkan perbincangan santai dan penuh canda antara Habib Ja'far dan Onad Leonardo, seorang musisi yang di duga ingin masuk Islam. Mereka membahas berbagai topik seputar Islam dengan cara yang mudah dipahami dan tidak menggurui.

Keunikan "Log In" terletak pada keberaniannya untuk menghadirkan narasumber dari berbagai agama dan latar belakang. Dalam beberapa episode, Habib Ja'far berdialog dengan pendeta, biksu, aktivis sosial, dan bahkan komika. Dialog-dialog ini membuka ruang diskusi yang konstruktif dan penuh toleransi.

Konten "Log In" secara tidak langsung menantang stigma dan prasangka negatif terhadap Islam. Penonton disuguhkan dengan Islam yang ramah, toleran, dan penuh kasih sayang. Hal ini penting, terutama di tengah maraknya berita bohong dan ujaran kebencian yang sering kali menggambarkan Islam sebagai agama yang keras dan intoleran.

"Log In" juga menjadi contoh dakwah yang rahmatan lil alamin, yaitu dakwah yang membawa kedamaian dan kasih sayang bagi seluruh alam. Dakwah yang tidak hanya fokus pada konversi agama, tetapi juga pada pembangunan karakter dan moral manusia.

Konten "Log In" Habib Ja'far merupakan oase di tengah maraknya intoleransi dan ujaran kebencian. Konten ini menjadi bukti bahwa Islam dan toleransi dapat berjalan beriringan, bahkan di era digital yang penuh dengan tantangan.

Beberapa manfaat menonton konten "Log In":

  • Meningkatkan pengetahuan tentang Islam
  • Memperkuat toleransi antar umat beragama
  • Membuka wawasan tentang keragaman budaya
  • Mendorong dialog dan komunikasi antarumat beragama
  • Menebarkan kedamaian dan kasih sayang

Bagi Anda yang ingin membangun toleransi antar umat beragama, menonton konten "Log In" Habib Ja'far adalah salah satu langkah yang tepat.

Namun, konten "Log In" bukannya tanpa kritik. Beberapa pihak menilai bahwa konten ini terlalu santai dan kurang mendalam dalam membahas isu-isu agama. Ada juga yang khawatir bahwa konten ini dapat menjebak penonton dalam Islam yang "semu" dan tidak sesuai dengan realitas.

Terlepas dari kritik tersebut, "Log In" tetap menjadi salah satu konten dakwah yang patut diapresiasi. Konten ini telah berhasil menarik perhatian jutaan orang dari berbagai kalangan dan latar belakang. "Log In" menunjukkan bahwa dakwah Islam dapat disampaikan dengan cara yang kreatif, efektif, dan toleran di era digital.

Penutup

Konten "Log In" Habib Ja'far adalah contoh kecil bagaimana dakwah Islam dapat disampaikan dengan cara yang kreatif, efektif, dan toleran di era digital. Konten ini menjadi bukti bahwa Islam dan toleransi dapat berjalan beriringan, bahkan di tengah era digital yang penuh dengan tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun