Aulia
Aulia Dosen

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tahukah Anda Bahwa Puasa Ramadhan Ternyata Adalah Proses Healing Bagi Bumi

12 Maret 2024   00:05 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:46 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahukah Anda Bahwa Puasa Ramadhan Ternyata Adalah Proses Healing Bagi Bumi
MDII-graphics-webready-01.png (560×395) (pewresearch.org) 

Pengantar

Ketika bulan sabit mengumumkan kedatangan Ramadan, 2 miliar umat Islam di seluruh dunia memulai perjalanan penyucian spiritual dan disiplin diri melalui puasa. Praktik suci ini, yang berakar dari ajaran Islam, melampaui pertumbuhan pribadi dan kesalehan, menawarkan berbagai manfaat lingkungan dan sosial yang berkontribusi pada dunia yang lebih berkelanjutan dan adil.

Ramadan, bulan suci bagi umat Islam, tidak hanya membawa berkah spiritual, tetapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan dan sosial. Berikut adalah beberapa contoh perhitungan dan data statistik yang memperkuat manfaat Ramadan.

Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya memberikan data detail dan akurat, lebih kepada mendorong untuk melakukan penelitian yang komprehensif secara global tentang manfaat puasa bagi kemaslahatan umat manusia dan alam.

Dengan jumlah yang diperkirakan sekitar 2 milyar, kontribusi muslim secara total tidaklah kecil saat mereka mengurangi kegiatan memasak, mengkonsumsi makanan dan menahan diri untuk tidak makan dan minum dalam rentang waktu lebih dari 12 jam.

global-muslim-population-exceeds-2-billion-800x445.jpeg (800×445) (moroccoworldnews.com) 
global-muslim-population-exceeds-2-billion-800x445.jpeg (800×445) (moroccoworldnews.com) 

Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Pengurangan frekuensi memasak selama Ramadan berpotensi menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dengan mempertimbangkan beberapa faktor.

Sebuah studi oleh Universitas Leeds di Inggris menunjukkan bahwa Ramadan dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) global hingga 0,5%. Perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap Muslim mengurangi konsumsi energi mereka sebesar 10% selama Ramadan.

Studi yang dilakukan oleh Universitas Leeds di Inggris menyoroti potensi pengurangan emisi karbon global selama bulan Ramadan dengan mengevaluasi dampak dari pengurangan frekuensi memasak dan konsumsi energi oleh umat Muslim.

Dalam perhitungan yang mereka lakukan, asumsi bahwa setiap Muslim mengurangi konsumsi energi mereka sebesar 10% selama periode 29 hari Ramadan menjadi dasar penilaian.

Dengan mempertimbangkan bahwa ada sekitar 2 miliar Muslim di seluruh dunia, mereka menyimpulkan bahwa potensi pengurangan emisi CO2 global selama Ramadan dapat mencapai sekitar 290 juta ton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun