Aulia
Aulia Dosen

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hikmah Berbuka

14 Maret 2024   20:33 Diperbarui: 14 Maret 2024   21:51 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hikmah Berbuka
Dokumen pribadi 

Berbuka adalah momen yang berharga dan indah. Momen ini terekam dari banyak cerita dan rekaman yang dengan mudah bisa kita dapati dari berbagai sumber. Apalagi di dunia sekarang dimana setiap pemilik akun adalah pembuat konten dan setiap pemilik ponsel adalah sutradara. 

Momen indah berbuka dengan indahnya dikonversi menjadi momen yang akan dikenang. Dari Facebook hingga grup WA, dari YouTube hingga tiktok, momen berbuka dinikmati oleh jutaan bahkan milyaran orang di seluruh dunia 

Berbuka adalah momen ajaib yang dengan mudah menyatukan hati jutaan orang. Ajakan berkumpul untuk berbuka begitu mudah untuk disambut, bahkan kalau beriyuran sekalipun, banyak yang rela ikut berbuka bersama. 

Apalagi kalau kegiatan berbukanya gratis, tentu akan ramai sekali. Berikut momen Ramadan yang saya rekam dam bentuk puisi.

****

Di bulan Ramadhan, di mana sinar redup bulan penuh menyapu senja,  
Keluarga bersama menyambutnya, tradisi yang dijiwa,  
Berbuka puasa bukanlah sekadar menjamah hidangan,  
Lebih dari itu, ia jalin tali persaudaraan dalam keharmonian.

Dalam hiruk-pikuk kehidupan yang padat,  
Momen makan malam terkadang menjadi hilang,  
Namun di bulan Ramadhan, meja makan terhampar,  
Mengundang keluarga, menyatukan hati yang terpilah.

Anak-anak kembali ke pelukan,  
Ibu mempersiapkan hidangan dengan penuh cinta,  
Momen berharga yang tak terganti,  
Berbuka puasa bersama, menyatukan jiwa yang rindu.

Dalam kerumunan hidangan, terdapat manfaat tersirat,  
Ikatan keluarga terjerat, kuat tak terpisahkan,  
Kenangan indah tercipta dalam setiap suap,  
Meninggalkan jejak bahagia di hati yang terdalam.

Bersyukur, rasa yang tumbuh dalam kebersamaan,  
Hidangan di meja bukan sekadar nikmat semu,  
Namun bukti kasih sayang, karunia yang luhur,  
Dari Sang Pemberi Rahmat, yang tiada pernah kurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun