Cerita Hikmah di Bulan Ramadhan: Legasi Si Kelap, Beruk Pemanjat Kelapa
Namun, tragedi tak terduga terjadi saat Pak Payo mencoba memandikan Kelap. Kesalahpahaman perintah "mambonom" (menyelam lama-lama) berujung pada kehilangan yang tak tergantikan.
Pak Payo, yang semula penuh harapan, kini harus menghadapi kenyataan pahit.
*****
Di sebuah nagari yang tenang, Ajo duduk termenung di bawah pohon kelapa yang telah lama menjadi saksi bisu persahabatannya dengan Kelap. Ia merindukan keceriaan yang dulu selalu mengisi hari-harinya. Ajo tahu, meski Kelap telah pergi, ikatan yang mereka bina terasa begitu kuat dan takkan terputus.
Sementara itu, si Mas, yang kini merasa kehilangan tanpa Kelap, mulai menyadari bahwa uang tak selalu dapat membeli kebahagiaan atau kesetiaan.
Ia memutuskan untuk kembali ke Pariaman, mencari Ajo, berharap dapat memperbaiki kesalahan masa lalu.
*****
Di Payakumbuh, Pak Payo masih berduka atas kepergian Kelap. Namun, dalam kesedihan itu, ia menemukan kekuatan untuk melanjutkan.
Ia memutuskan untuk mendirikan sebuah tempat perlindungan untuk beruk-beruk yang membutuhkan rumah dan kasih sayang, menghormati ingatan Kelap.
*****
Ketika si Mas tiba di Pariaman, ia menemui Ajo dan bersama-sama mereka berbagi cerita dan kenangan tentang Kelap. Dari percakapan itu, muncul ide untuk bekerja sama.