Aulia
Aulia Dosen

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kenapa Bersedekah Dapat Membersihkan Jiwa dan Membuat Bahagia?

18 Maret 2024   07:05 Diperbarui: 18 Maret 2024   07:23 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenapa Bersedekah Dapat Membersihkan Jiwa dan Membuat Bahagia?
bwi.go.id

Dalam konteks ini, perilaku dermawan bukan hanya tentang memberi materi, tetapi juga tentang memperkuat koneksi sosial, meningkatkan resiliensi mental, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental dan emosional. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang terlibat dalam perilaku dermawan cenderung merasa lebih bahagia, puas, dan berdaya tahan dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Hormon bahagia, seperti endorfin dan oksitosin, memiliki peran penting dalam memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan emosional seseorang. Ketika seseorang melakukan tindakan dermawan, seperti memberikan sesuatu kepada orang lain dengan perasaan tulus, itu dapat memicu pelepasan hormon-hormon bahagia dalam tubuh.

a. Endorfin

Endorfin adalah salah satu hormon yang terlibat dalam merespons perasaan bahagia dan euforia. Hormon ini diproduksi oleh sistem saraf pusat sebagai respons terhadap berbagai rangsangan, termasuk rasa nyeri dan stres, serta tindakan-tindakan positif, seperti bersedekah. Saat seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain dengan niat baik, itu dapat memicu pelepasan endorfin dalam otak, yang kemudian menghasilkan perasaan senang dan kebahagiaan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku dermawan yang diiringi dengan perasaan tulus dapat meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh. Studi neurologis menunjukkan bahwa aktifitas dermawan secara konsisten terkait dengan aktivitas sistem saraf yang menghasilkan endorfin. Ketika seseorang bersedekah dengan ikhlas, itu dapat memicu respons neurokimia yang meningkatkan suasana hati dan menyebabkan perasaan euforia dan kepuasan.

b. Oksitosin

Oksitosin, juga dikenal sebagai "hormon kasih sayang" atau "hormon cinta", memiliki peran penting dalam membentuk ikatan sosial dan emosional. Hormon ini dilepaskan dalam situasi-situasi yang memicu perasaan kehangatan, kasih sayang, dan kedekatan, termasuk saat seseorang memberikan atau menerima dukungan sosial dan emosional.

Ketika seseorang melakukan tindakan dermawan dengan perasaan tulus, itu dapat meningkatkan pelepasan oksitosin dalam tubuh. Studi menunjukkan bahwa perilaku dermawan yang diiringi dengan perasaan kasih sayang dan empati dapat merangsang pelepasan oksitosin dalam otak. Hormon ini tidak hanya membuat seseorang merasa lebih dekat dengan orang lain, tetapi juga meningkatkan perasaan kebahagiaan dan kesejahteraan emosional.

Analisis Kimia

Secara kimia, tindakan dermawan yang memicu pelepasan hormon bahagia dapat dijelaskan sebagai berikut: Ketika seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain dengan perasaan tulus, otak akan menghasilkan sinyal-sinyal elektrik dan kimia yang mengarah pada pelepasan endorfin dan oksitosin. Endorfin akan bertindak sebagai neurotransmitter yang mengurangi persepsi rasa sakit dan stres, sementara oksitosin akan meningkatkan perasaan kasih sayang dan kebersamaan.

Model ini menunjukkan bahwa perilaku dermawan dapat mengubah keseimbangan kimia dalam otak, menciptakan suasana hati yang lebih positif dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Dengan begitu, bersedekah bukan hanya memberikan manfaat materi, tetapi juga menghasilkan efek yang mendalam pada tingkat neurokimia, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional seseorang.

6. Menciptakan Ikatan Sosial

Tindakan bersedekah juga dapat memperkuat ikatan sosial antara individu dan komunitas. Dengan memberi kepada sesama, kita menciptakan hubungan yang lebih dalam dan saling mendukung di antara anggota masyarakat.

Bersedekah tidak hanya membawa manfaat secara individual, tetapi juga memiliki dampak positif dalam memperkuat ikatan sosial antara individu dan komunitas. Melalui tindakan dermawan, seseorang dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan orang lain dan merasakan keterlibatan yang lebih dalam dalam kehidupan sosial.

Bersedekah merupakan salah satu cara terbaik untuk memperkuat ikatan sosial karena tindakan tersebut melibatkan pertukaran yang positif antara individu dan komunitas. Ketika seseorang memberikan bantuan atau sumbangan kepada orang lain, itu menciptakan rasa keterhubungan dan saling bergantung antara pemberi dan penerima. Dalam proses ini, terjalinlah ikatan sosial yang kuat yang memperkaya hubungan interpersonal dan memperkuat solidaritas antar anggota masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun