Aulia
Aulia Dosen

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lagu-lagu Religi yang Membuat Rindu, Kisah Danil Anak Rantau

26 Maret 2024   15:45 Diperbarui: 26 Maret 2024   15:47 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lagu-lagu Religi yang Membuat Rindu, Kisah Danil Anak Rantau
Dokumen pribadi

Dia juga teringat kenangan menikmati berbuka puasa bersama keluarga di meja makan dengan hidangan sederhana yang lezat, khas masakan Minang yang menggoda. Namun, saat itu juga, bayangan tragedi kehilangan orang-orang terkasihnya menghantuinya, mengingatkannya akan kehilangan yang begitu mendalam.

*****

Setiap lagu religi mebawa ke masa indah yang berakhir perih, namun setiap alunan lagu religi membawa kehangatan yang menguatkan hatinya. Mereka seperti memeluknya dalam doa-doa yang tak terucapkan, memberinya kekuatan untuk menjalani kehidupan di tempat yang jauh dari kampung halaman. Danil yakin bahwa meskipun kehilangan yang dialaminya begitu besar, ia tidak sendirian. Allah selalu bersamanya, menguatkan dan memberinya harapan di setiap langkahnya.

Dalam perjalanan panjang mengatasi rindu dan kesepian, Danil juga menemukan kebahagiaan kecil dalam kerja kerasnya di rumah makan. Setiap hari, ia bertemu dengan berbagai macam orang, melayani mereka dengan senyum dan keramahan. Meskipun tidak sama seperti berkumpul bersama keluarga, interaksi tersebut memberinya kesempatan untuk merasakan kehangatan dan kebersamaan.

Walaupun berat, Danil belajar untuk mensyukuri setiap momen kebahagiaan kecil yang ia temui, meskipun di tengah kesedihan yang dalam. Ia menyadari bahwa meskipun kehilangan akan selalu meninggalkan luka, hidup harus terus berlanjut.

Dalam doa-doa pendeknya, Danil mengadukan kerinduanya kepada Sang Pemilik nyawa dan meminta kelak agar ia dipertemukan kembali dengan keluarganya di surga, di mana tidak ada lagi perpisahan dan kehilangan dan tidak adalagi longsong yang menjadi kenangan buruknya.

*****

Ketika lagu "Lebaran Sebentar Lagi" berkumandang, Danil melantunkan lirik-liriknya pelan, meniru intonasi yang pernah didengarnya dari suara ibunya. Mata Danil terpejam, membiarkan melodi mengalir dalam keheningan malam, membawa ingatan yang membeku dalam nostalgia.

Saat lagu-lagu religi lainnya mengalun, seperti "Ya Nabi Salam Alaika" dan "Sholawat Badar", Danil membiarkan dirinya meresapi setiap baitnya dengan hati. Perlahan bibirnya bergetar mengikuti setiap kata dan nada. Perlahan dia mengingatkan kisah hidup dan perjuangan Nabi Muhammad, ini membawanya dalam rasa yang menguatkan. Kisah sedihnya belumlah seberapa.

Setiap bait lagu religi menjadi bagian dari perjalanan spiritual Danil. Ia merasakan kehadiran Allah lebih dekat, memperkuat keyakinannya bahwa ia tidak pernah sendirian. Lagu-lagu itu menjadi mantra kekuatan bagi Danil, menguatkan tekadnya untuk menjalani kehidupan di tempat yang jauh dari kampung halaman dan orang-orang terkasihnya.

Kini Lagu-lagu itu menjadi teman setia yang mengiringi setiap langkahnya di Palembang, membawanya melewati masa-masa sulit dan memberinya harapan untuk masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun