Aulia
Aulia Dosen

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Semarak Lebaran di Ranah Minang: Rendang dan Lemang Masakan Keluarga

5 April 2024   16:20 Diperbarui: 5 April 2024   16:22 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semarak Lebaran di Ranah Minang: Rendang dan Lemang Masakan Keluarga
Koleksi pribadi

Buluh dibersihkan dan dipotong dengan panjang sekitar 50-100 cm. Lubang kecil dibuat di salah satu ujungnya untuk memasukkan beras ketan. Beras ketan yang telah direndam dicampur dengan santan dan dimasukkan ke dalam buluh.

Ujung buluh ditutup rapat dengan daun pisang atau daun talas untuk mencegah beras ketan keluar. Lemang kemudian dibakar dengan api kecil dan dibolak-balik selama beberapa jam. Api kecil dan proses memasak yang lambat ini menghasilkan lemang dengan tekstur yang lembut dan aroma yang kaya.

Tradisi memasak rendang dan lemang merupakan bagian tak terpisahkan dari lebaran di ranah Minang. Tradisi ini bukan hanya tentang hidangan, tetapi juga tentang rasa syukur, kebahagiaan, dan kebersamaan. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi bagian dari identitas budaya Minangkabau yang kaya dan penuh makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun