Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan
Stamina Badan Topang Proses Ibadah Ramadan
Puasa menjadi ibadah wajib bulan Ramadan sebab masuk dalam rukun Islam ke tiga. Hal ini bertujuan untuk melatih kesabaran dan menumbuhkan rasa empati terhadap orang yang kelaparan. Empati mendorong kita untuk membantu orang yang kurang mampu. Banyak pahala yang dilipat gandakan pada bulan puasa.
Inilah hal yang membedakan Ramadan dengan bulan lainnya. Sholat wajib yang biasa dilakukan mendapatkan nilai kelipatan yang berganda begitu juga sholat Sunnah.
Istimewanya Ramadan adalah hadirnya sholat tarawih yang tidak ada di bulan-bulan lainnya dan ini menjadi bulan yang dinanti umat Islam setiap tahun.
Banyaknya sumber pahala yang berlipat ganda menjadi rugi jika tak dikerjakan di bulan Ramadan. Ada banyak sumber pahala dan menjadi ibadah yang tak bisa dilewatkan. Puasa sebulan penuh, Tarawih di malam hari, sholat malam atau tahajud, membaca Alquran adalah ragam ibadah yang mengisi Ramadan. Tentu saja sholat wajib tetap dikerjakan diantara ibadah-ibadah tersebut serta bersedekah.
Rangkaian ibadah yang dikerjakan demi berlomba raih pahala berlipat ganda sudah harus dipersiapkan tenaga dan kesiapan stamina yang maksimal. Kesehatan sangat penting untuk dijaga demi terus berjalannya proses ibadah Ramadan yang hanya datang sekali dalam setahun.
Kita tak berharap penyakit datang dalam berbagai kadar baik berat dan ringan. Antisipasi semestinya dilakukan agar badan fit dan ibadah berlangsung lancar hingga akhir Ramadan.
Ada beberapa penyakit ringan yang biasanya muncul saat bulan puasa. Asam lambung, dehidrasi, sembelit, radang tenggorokan. Tentunya agar ibadah berlangsung mulus dan lancar perlu segera diantisipasi.
Dehidrasi saat puasa terjadi karena kurangnya cairan dalam tubuh. Maka untuk cadangan air tak terkuras banyak kita harus kurangi aktifitas yang membutuhkan tenaga yang berat saat puasa.
Adalagi tentang kebiasaan tidur setelah sahur. Perhatikan untuk bisa terhindar asam lambung naik disarankan untuk tidur 1 jam setelah sahur oleh Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB, FACP Konsultan Gastroenterologi Hepatologi dari Kolegium.
Puasa dari imsak hingga ke maghrib sudah barang tentu tak ada konsumsi yang masuk. Saat berbuka logikanya kita harus kembali mengisi kembali dengan konsumsi makanan dan air. Air dan serat sangat dibutuhkan tubuh agar terhindar dari sembeli (susah buang air besar). Perbanyak minum air putih selepas berbuka dan konsumsi buah yang mengandung serat.
Kebiasaan berbuka dengan gorengan masih dilakukan banyak orang dan juga termasuk saya. Gorengan memicu sensitifnya tenggorokan. Saya tetap mengkonsumsi gorengan namun tidak banyak guna menjaga tenggorokan tetap aman dari radang. Radang tenggorokan sangat mengganggu kita dalam beraktifitas ibadah ramadan dan sangat terasa.