Menemukan Kehangatan Perbedaan dalam Film Mencari Hilal
Mencari Hilal merupakan film religi yang tayang pada tahun 2015.
Bintang utama film ini adalah almarhum Deddy Sutomo berperan sebagai Pak Mahmud dan Oka Antara sebagai Heli anak bungsu Pak Mahmud.
Berkisah tentang hubungan ayah dan anak yang tak begitu baik, disebabkan oleh perbedaan pandangan tentang prinsip hidup beragama.
Sang ayah, Pak Mahmud yang merupakan seorang pedagang tua sekaligus pemuka agama di daerahnya. Ia tinggal bersama anak perempuannya yang bernama Halida. Pak Mahmud hidup dengan memegang teguh prinsip bahwa dalam hidup ini tak ada yang lebih mulia dibanding menerapkan perintah Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan. Sehingga ia hanya mementingkan hablum minallah, dan berpengaruh pada cara ia berkomunikasi dengan orang lain menjadikannya terlihat sebagai orang yang kolot.
Dengan pembawaannya ini membuat Pak Mahmud banyak tidak cocok dengan masyarakat di tempat ia tinggal. Bahkan hubungannya dengan sang anak bungsunya yang bernama Heli juga buruk.
Di tengah kegundahannya melihat realitas banyaknya orang yang lebih mementingkan kehidupan duniawi di banding akhirat, tiba-tiba pak Mahmud menyaksikan berita di televisi yang mengabarkan anggaran pemerintah untuk menyelenggarakan sidang isbat menelan biaya Rp. 9 miliar.
Ia pun teringat dengan metode pencarian Hilal ketika ia mengenyam pendidikan di pesantren dulu, seharusnya tak akan menghabiskan dana sebesar itu.
"Kalau nanti Bapak sampai meninggal belum sempat melihat Hilal, Bapak enggak rida. " Itulah dialog yang terlontar darinya kepada anak perempuannya Halida agar dibolehkan bepergian mencari hilal di pesantrennya dulu yang kini sudah tak ada. Halida khawatir dengan usia dan kesehatan ayahnya yang tak memungkinkan untuknya bepergian seorang diri.
Beruntung Heli, yang telah lama meninggalkan rumah karena sering berbeda pandangan dengan sang ayah kini tiba-tiba pulang ke rumah. Hal itu dikarenakan ia hendak mengurus paspornya untuk pergi ke Nikaragua untuk bergabung dengan kawan-kawan aktivisnya disana.
Sang kakak yang merupakan pegawai kantor imigrasi mengancam Heli tak akan mengurus paspornya karena sebentar lagi libur lebaran, sehingga paspornya tak bisa selesai tepat waktu.
Terpaksa Heli menuruti permintaan sang kakak. Sang kakak lega bisa membuat kesempatan bagi dua orang yang seperti kutub berlawanan ini bisa pergi bersama.