Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com
Puasa Pertama Versi Salsabila
Salsabilah adalah putri kecil kami buah cinta kami yang saat ini menginjak usia 5 tahun, masih kecil memang tapi bagi kami ia sosok anak yang luar biasa, ia mampu berperan bukan hanya sebagai anak, tapi kadang menjadi teman dan penghibur lara, ia sosok yang menarik diajak bicara hal apapun karena ia memang dar kecil terbiasa untuk itu.
Kakaknya Nabilah telah lebih dulu masuk ke Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an di desa kami sejak kelas 1 Sekolah Dasar, banyak yang beranggapan kami tak menyayangi putri kami karena anak sekecil itu dititipkan di pondok pesantren dengan segala hal argumentasi yang mereka miliki untuk menjadikan kami meras bersalah, tapi tidak dengan ku yang selalu menguatkan ibunya bahwa " kita sama sekali tak mengirimkannya mondok (tinggal di pondok), kita hanya mengenalkannya pada pondok, cerita tentang pondok sampai pada satu kesempatan ia sekolah dasar kita sama sekali juga tak memaksa atau menempatkannya pada pondok, tapi ia sendiri yang meminta untuk tinggal di pondok ".
Demikian juga adiknya salsabila, saat ini ia telah mempersiapkan dirinya untuk masuk pondok dimana kakaknya tinggal, sekali - kalai kami tak memaksakan anak tinggal dipondok, dan kami tak pernah perintahkan anak masuk ke pondok, tapi anak lah yang memang terciptas sangat luar biasa dengan kemampuan merekam informasi disekelilingnya dari apa yang ia dengar, lihat dan rasakan.
Mengenalkannya dengan lingkungan pondok pesantren saat sholat berjamaah, ataupun saat jalan - jalan hanya melihat lingkungan pondok tahfizul qur'an anak - anak menjadikannya akrab dan hampir kenal beberapa santri disana, ia anak yang mudah bergabul dan sangat nyaman sampai pada usianya 4 tahun ia memaksa minta tidur dipondok, bahkan sampai menangis mau mondok, mau tinggal sama kakaknya dan dengan umu dan abi ( sebutan ustadz dan uztadzah pengasuh pondok ).
Hehehehehe.... kadang ibunya yang selalu baper dengan situasi seperti ini, karena kalau ia juga pergi ke pondok, maka tinggal kami berdua dirumah kecil ini, tapi demikian lah hidup bahwa untuk mendidik ilmu agama kami belumlah tentu yang terbaik, kami hanya bisa memberikan contoh dan erita tentang hidup dan kehidupan, kalaupun ia mau mengikuti araan kami itu semata karena ridho Allah ta'ala.
MENYAMBUT RAMADAN 1440 H
Baru tahun ini salsa mulai paham makna ramadan versi dunia nya, ia sudah jauh sebelum masuk bulan ramadan sudah cerita ke mbahnya tentang bulan puasa, bulan nggak boleh maka dan jajan, bulan ia tak dikasih uang saku kecuali kalau sudah buka puasa, walau buka puasanya pasti beda dengan makna yang sebenarnya.
Beberapa hari sebelum puasa tiba, ia sudah bilang ke mbahnya ( neneknya ), kalau nanti besok salsa mau puasa nggak mau makan dan nggak mau jajan, nggak boleh. " kalau puasa nggak boleh jajan sama makan mbah " katanya.
Dan benar, kemarin adalah hari puasa pertama di bulan ramadhan, saat ia bangun ia tanyakan pada ibu nya kalau ia belum sahur, tahu kan ? alhasil sahurnya pukul 07:00 WIB yang sebenarnya adalah ia sarapan, karena saat makan sahur kami coba bangunkan ia masih belum nyaman, yang menarik sehabis sahur ia benar - benar ikutan puasa.
Ibunya lupa kalau ia niat mau puasa karena berfikir sudah makan jam 7:00 WIB, saat ia ditawari jajan yang ada dirumah, ia dengan lantang bilang " Ibu gimana sih ?, kan salsa puasa. Puasa itu nggak boleh makan sama jajan, nanti kalau sudah buka baru boleh bu... " spontan ini membuat ibunya ketawa dan minta maaf atas kesalahannya menawarkan jajan.