Bagus Sudewo
Bagus Sudewo Lainnya

Gen Z | Contributor Writer Yoursay.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips Menghadapi Gangguan Shalat: Solusi dan Praktek

6 April 2024   17:11 Diperbarui: 6 April 2024   17:13 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Menghadapi Gangguan Shalat: Solusi dan Praktek
(Pexels/RDNE Stock project)

Dalam praktik ibadah shalat, sering kali umat Muslim dihadapkan pada berbagai gangguan yang dapat mengurangi kualitas dan khusyuk dalam menjalankan kewajiban agama tersebut. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk memahami serta mengatasi gangguan-gangguan ini agar shalat dapat dilaksanakan dengan sepenuh hati dan khusyuk. 

Mengenal Gangguan Shalat

Gangguan dalam shalat bisa berupa was-was atau gangguan lain yang dapat mengurangi kualitas dan khusyuk dalam shalat. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi gangguan dalam shalat:

  • Was-was Saat Takbiratul Ihram. Was-was atau keraguan bisa muncul saat memulai shalat.
  • Lupa Rakaat Shalat. Kadang-kadang, seseorang bisa lupa berapa rakaat yang telah dikerjakan.
  • Tidak Menghayati Bacaan Shalat. Shalat yang baik adalah shalat yang dilakukan dengan penuh penghayatan terhadap apa yang dibaca dan dikerjakan.
  • Teringat Sesuatu yang Hilang Saat shalat. pikiran bisa saja melayang dan teringat sesuatu yang hilang atau belum selesai.
  • Mata Tidak Fokus. Mata yang tidak fokus ke tempat sujud bisa menjadi gangguan dalam shalat.
  • Ingin Kentut dan Kencing. Perasaan ingin kentut atau kencing bisa mengganggu konsentrasi dalam shalat.
  • Menoleh saat Shalat. Menoleh atau melihat ke samping saat shalat bisa mengurangi khusyuk.

Setan juga seringkali mencoba mengganggu shalat seseorang, misalnya dengan menimbulkan was-was atau membuat orang tersebut merasa telah batal wudhunya. Oleh karena itu, penting untuk selalu berusaha menjaga konsentrasi dan memperbaiki kualitas shalat kita.

Konsentrasi dalam Shalat: Tantangan dan Solusi

Konsentrasi atau khusyuk dalam shalat seringkali menjadi tantangan bagi banyak orang. Berikut beberapa tantangan dan solusi yang dapat membantu:

Tantangan:

  • Pikiran Bercabang. Banyak orang merasa kurang konsentrasi saat melakukan ibadah shalat karena pikiran mereka bercabang.
  • Bisingnya Suara. Suara yang bising juga bisa menjadi pengganggu konsentrasi saat shalat.

Solusi:

  • Perlahan seperti Langkah Bayi. Khusyuk dalam shalat bisa diibaratkan dengan gerakan perlahan dari langkah bayi agar perlahan tapi pasti karena konsentrasinya terjaga.
  • Mendekatkan Diri pada Allah SWT. Cara lain untuk mengoptimalkan ibadah shalat yang khusyuk adalah dengan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT.
  • Meluangkan Waktu untuk Konsentrasi. Usahakan agar sebelum shalat anda dalam kondisi tenang. Lebih baik jika Anda telah berada di masjid atau mushalla anda sebelum adzan berkumandang, agar memiliki waktu luang untuk konsentrasi dan menenangkan pikiran.
  • Menghayati Setiap Gerakan dan Ucapan dalam Shalat. Setiap gerakan dan ucapan dalam shalat memiliki makna dan jawaban tertentu. Mulai sekarang, biasakan setiap kali membaca Al Fatihah bersikaplah seakan Anda mendengar jawaban Allah pada tiap ayatnya.
  • Kondisikan tempat shalat. Prof Musa bin Fathullah Harun dalam bukunya, Perjalanan Rabbani, mengungkapkan, untuk mengatasi gangguan di dalam shalat, para ahli ibadah memejamkan penglihatan. Mereka shalat di tempat yang gelap, tidak membiarkan sesuatu boleh menyibukkan perasaannya berada di hadapannya.
  • Mengatur Kebutuhan Fisiologis Sebelum Shalat. Pastikan untuk menggunakan toilet sebelum shalat dapat mengurangi gangguan seperti ingin kentut atau kencing.
  • Menjaga Pandangan dan Kepala Tetap Diam. Menghindari menoleh atau melihat ke samping saat shalat akan membantu menjaga khusyuk. 
  • Mengingat Akhirat. Ingatan kepada akhirat menjelang takbiratul ihram bisa membuatnya tampil lebih khusyuk.
  • Mengurangi Rasa Kantuk. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa kantuk yang terjadi ketika sedang shalat atau dzikir, seperti selalu memohon kepada Allah agar dijauhkan dari godaan syetan (sering membaca ta'awwudz) dan kuatkan niat dan tekat untuk lebih fokus mengingat Allah ketika sedang shalat atau berdzikir

Semoga teknik-teknik ini dapat membantu Anda dalam mengatasi gangguan selama shalat. Ingatlah bahwa kunci utama khusyuk dalam shalat adalah konsentrasi, konsentrasi, dan konsentrasi. Setan memang sering mencoba mengganggu shalat dengan was-was atau membuat seseorang merasa ragu tentang kesucian wudhunya. Berdoa meminta perlindungan dari gangguan setan sebelum memulai shalat dan mengingatkan diri tentang pentingnya ibadah dapat membantu mengatasi hal ini. Dengan mempraktekkan langkah-langkah ini, kita dapat berusaha untuk meningkatkan kualitas dan khusyuk dalam shalat kita. Semoga Allah menerima usaha kita dan memberikan ketenangan dalam ibadah. Amin.

Studi Kasus: Pengalaman Umat Beragama tentang Gangguan Shalat

Berikut adalah beberapa pengalaman umat beragama tentang gangguan dalam shalat:

1. Perasaan Terpaksa dan Terbebani. Banyak diantara umat Islam yang mengerjakan shalat dengan perasaan terpaksa dan terbebani. Mereka menganggap shalat sebagai beban dan kewajiban kepada Allah yang harus dipenuhi.

2. Mengatasi Masalah Kehidupan. Banyak orang yang hidupnya penuh kemelut dan kesulitan mulai dari masalah ekonomi, bisnis, jodoh, rumah tangga, pekerjaan, pergaulan sehari hari ketika diperiksa shalatnya ternyata dilakukan secara asal asalan saja.

Pandangan Ulama: Pentingnya Menjaga Kesehatan dan Spiritualitas dengan Shalat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun