Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.
Kenangan Masa Kecil Kala Ramadan di Kota Kecil
Di seberang sungai ada permukiman penduduk. Kami menyebut anak-anak yang tinggal di sana dengan sebutan 'anak seberang'. Dengan merekalah kami berperang meriam bambu pada malam hari setelah tarawih.
Di pabrik es kami memiliki bahan baku karbit selain minyak tanah untuk meletupkan meriam. Ini menjadi kemeriahan lain pada bulan Ramadan. Dentuman meriam bambu bisa sangat keras.
Tapi, semua itu mungkin hanya tinggal kenangan. Mungkin hanya sedikit yang tersisa dari "tradisi" itu karena zaman sudah berubah. Lokasi kompleks pabrik es Saripetojo yang dulu saya tempati kini sudah menjadi lokasi sebuah pasaraya (supermarket). Tak ada lagi yang tersisa karena aset perusahaan daerah itu sudah dijual sejak lama.