Bambang Trim
Bambang Trim Penulis

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Kenangan Masa Kecil Kala Ramadan di Kota Kecil

16 Maret 2024   06:33 Diperbarui: 16 Maret 2024   11:20 2494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenangan Masa Kecil Kala Ramadan di Kota Kecil
Syamin Pardede/Kompas

Di seberang sungai ada permukiman penduduk. Kami menyebut anak-anak yang tinggal di sana dengan sebutan 'anak seberang'. Dengan merekalah kami berperang meriam bambu pada malam hari setelah tarawih. 

Di pabrik es kami memiliki bahan baku karbit selain minyak tanah untuk meletupkan meriam. Ini menjadi kemeriahan lain pada bulan Ramadan. Dentuman meriam bambu bisa sangat keras.

Tapi, semua itu mungkin hanya tinggal kenangan. Mungkin hanya sedikit yang tersisa dari "tradisi" itu karena zaman sudah berubah. Lokasi kompleks pabrik es Saripetojo yang dulu saya tempati kini sudah menjadi lokasi sebuah pasaraya (supermarket). Tak ada lagi yang tersisa karena aset perusahaan daerah itu sudah dijual sejak lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun