Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Guru

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mudik Yes Corona No: Geliat Masyarakat dan Aneka Tradisi Wajib pada Hari Raya Idul Fitri

23 April 2022   10:11 Diperbarui: 23 April 2022   10:18 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi-bagi THR pada saat hari raya mungkin menjadi salah satu momen yang membahagiakan, selaian dapat berbag dengan sesama dan bernostalgia ketika masih usia anak-anak. kita juga telah mengapresiasi anak-anak yang berhasil menunaikan puasa selama sebulan penuh untuk dapat diberikan hadiah.

Anak-anak berusia SD hingga SMP biasanya berkumpul dan berjanjian di suatu tempat kemudian secara ramai-ramai bertamu ke satu rumah menuju rumah lainnya untuk sekedar bersilaturahmi dan menyantap aneka jajanan serta kue hari raya yang telah disediakan. Dan di akhir saat mereka ingin bermpamitan pulang, sang tuan rumah akan memberikan THR satu persatu kepada para tamu anak --anak.

Takbir Keliling

Gema takbir, tahmid, dan tahlil yang berkumandang pada malam hari raya tentu sangat dirindukan. Momen malam sebelum penutup hari raya menjadi yang begitu spesal untuk sebagian orang bahkan anak-anak perantauan di kota-kota besar.

Takbiran biasanya dimulai dari setelah waktu Solat Isya hingga berakhir pada waktu tertentu saat rute takbir telah terlewati. Biasanya orang-orang yang mengadakan takbir kelililng akan berlomba-lomba menghias kendaraan atau gerobak dengan aneka hiasan yang bertemakan dengan Hari Raya Idul Fitri. Ketika sudah siap pawai takbir pun dimulai dengan diiringi masyarakat sekitar yang menggunakan kendaraan pribadi dan sambil mengajak sanak keluarga ikut serta.

Sungkeman

Momen sungkeman menjadi momen sakral dan haru yang wajib dilalui pada saat peringatan Har Raya. Ada kesedihan dan kebahagiaan tersendiri bagi siapapun yang melaksanakannya.

Jika Idul Fitri tahun lalu sebagian dari kita masih dapat mencium kedua tangan orang tua, mungkin lebaran tahun berikutnya belum tentu. Maka dari itu, momen sungkeman atau bersalaman sekaligus bermaaf-maafan secara lahir dan batin dengan orang tua dan keluarga menjadi sangat dirindukan.

Itulah beberapa momen-monen indah pada saat peringatan hari raya Idul Fitri. Jika ada momen-momen indah yang mungkin masih dilaksanakan di tempat sobat kompasianer pada saat hari raya Idul Fitri, boleh dibagikan di kolom komentar ya.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun