Bang Aswi
Bang Aswi Full Time Blogger

Seorang penggila olahraga, tukang ulin, dan desainer yang menggemari dunia kepenulisan. Aktif sebagai pengurus #BloggerBDG dan konsultan marketing digital | Kontak: bangaswi@yahoo.com | T/IG: @bangaswi ... ^_^

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mari Berbuka dengan yang Manis-Manis dan Tersayang

21 Mei 2019   23:20 Diperbarui: 21 Mei 2019   23:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari Berbuka dengan yang Manis-Manis dan Tersayang
thr-16-5ce41b4595760e2afb3a11e2.jpg

Kurma juga dapat menguatkan sel-sel usus, sehingga dapat membantu saluran pencernaan menjadi lebih sehat. Beberapa pakar kesehatan mengatakan kalau kurma dapat menurunkan resiko terkena stroke dan membuat sel-sel saraf menjadi lebih tenang. Kurma dapat pula memulihkan kondisi ibu yang baru melahirkan dan mencegah perdarahan. Ini karena adanya kandungan hormon yang mirip dengan hormon oksitosin.

Kurma pun berfungsi untuk membantu produksi Air Susu Ibu (ASI) karena kandungannya kaya akan zat besi dan kalsium. Nutrisi kurma juga membantu pembentukan darah sekaligus tulang sumsum pada bayi semenjak di dalam kandungan. Kurma pun mampu menekan mutasi sel kanker karena kandungan polifenolnya yang tinggi. Di luar itu, kurma juga dapat mencegah penyakit jantung dan kolesterol tinggi.

KALAU TIDAK ADA KURMA, GANTI DENGAN AIR PUTIH

Begitu banyak manfaat kurma yang meski manis, tidak bisa digantikan oleh makanan manis lainnya seperti kolak pisang, es cendol, dan lain sebagainya. Al-Hattab Ar-Ru'aini menuliskan pendapat salah satu ulama tentang berbuka dengan yang manis-manis ini. Dalam kitabnya, beliau mengatakan bahwa Syeikh Zarruq berkata dalam syarahnya,

"Di antara sunnah-sunnah puasa adalah menyeragakan berbuka, sebagai bentuk kasih sayang kepada orang yang lemah, menyayangi diri, dan menjadi pembeda dengan orang Yahudi. Dan dengan memakan kurma atau apa yang semakna dari yang manis-manis, agar mengembalikan penglihatan yang berkurang lantaran puasa." Nah, kurma ternyata dapat mengembalikan penglihatan yang berkurang.

Tentu tidak akan terjadi pada makanan lain yang rasanya juga manis. Kata 'halawah' dalam kamus bahasa Arab memang berarti makanan yang rasanya manis. Namun ternyata tidak semua makanan yang manis itu bisa disebut dengan halawah. Batang tebu yang manis, gula pasir, dan termasuk es cendol tidak disebut halawah oleh orang Arab. Penjelasan di atas menunjukkan beberapa keutamaan berbuka dengan kurma.

Sosok itu juga ingin menambahkan informasi lain dari Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin. Katanya, berbuka puasa dengan kurma memang tidaklah wajib, tetapi berbuka dengan kurma itu lebih sempurna dan lebih utama. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menyebutkan bahwa kurma itu bisa menguatkan (menajamkan) penglihatan dan sangat mujarab. Dan sangat mujarab jika digunakan berbuka sebelum lainnya.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah juga pernah mengatakan bahwa saat pagi hari (misal di luar bulan puasa atau saat sahur), ketika baru bangun tidur, makanlah 7 butir kurma sebelum memakan yang lain, maka dapat mengatasi sihir dan racun. Subhanallah. Itulah mengapa sosok itu begitu ngotot ingin berbuka dengan kurma. Lalu ... bagaimana jika tidak ada kurma? Nah, berikut ini ada hadits dari Salman bin Amir ra.

Rasulullah saw. bersabda, "Bila kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma, karena kurma itu barakah. Kalau tidak ada kurma, maka dengan air, karena air itu mensucikan." (HR. Abu Daud dan At-Tirmizy) Ternyata jawabannya adalah air putih. Air bening. Air yang bersumber dari mata air. Aisyah ra. berkata, "Minuman yang paling disukai Rasulullah saw. ialah yang dingin dan manis." (HR Ahmad & At Tirmidzi)

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan bahwa maksud dari 'dingin dan manis' pada hadits di atas adalah air yang bersumber dari mata air segar atau sumur. Mata air yang jernih atau murni ini memang akan terasa manis. Itulah mengapa ada iklan air kemasan yang ada manis-manisnya. Mata air atau air sumur yang bersih itu biasanya memang terasa dingin dan menyegarkan. Jadi bukan dingin karena ada es batu.

Manis di sana juga dijelaskan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah bahwa Rasulullah saw. beberapa kali pernah mengonsumsi rendaman air campuran madu, kurma, dan kismis. Wuih lezatnya menu tersebut kalau dijadikan makanan berbuka. Oke, lanjut ke pembahasan air putih. Kedua hadits pada dua paragraf sebelumnya mengandung pelajaran bahwa air bisa mensucikan badan, baik pula digunakan untuk berbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun