Bang Auky
Bang Auky Freelancer

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Berbuka Puasa dengan Menu yang Tak Biasa, Ayam Pecak Pati

26 April 2021   22:54 Diperbarui: 26 April 2021   23:35 2069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuka Puasa dengan Menu yang Tak Biasa, Ayam Pecak Pati
Dok. Cookpad

Bulan Ramadhan bulan penuh berkah dan spesial buat ummat Muslim. Maka tak salah bila umat mempersiapkan dengan baik dan penuh cinta. Mulai dari peningkatan ibadah, pencucian hati sampai menu buka dan sahur yang spesial juga.  Kami mempunyai tradisi untuk buka bersama dengan menu spesial Ayam Pecak Pati atau Ayam Gajruk atau masyarakat Tonjong mmenyebutnya Ayam Gajok. 

Menu spesial menyambut bulan suci akan kami bagi resepnya kepada kompasianer. Karena cara ini lebih efektif daripada harus berbagi makanannya he he he.  Catat yah resep dan langkah-langkahnya, karena masakan ini butuh dua tahap. Tahap pertama proses pembakaran dan tahap kedua memasaknya. 

Proses pertama:

Ayam kampung /  sayur potong sesuai selera. 

Bawang merah, bawang putih,kemiri,ketumbar

Laos, jahe, sereh

Gula, garam, santan atau air kelapa

Kecap dan mentega.

Uleg atau blender semua bumbu sampai halus, goreng sampai harum, masukan ayam dan aduk sampai rata. Masukan santan atau air kelapa,kasih gula merah, garam dan biarkan sampai matang dan mengental. Kemudian bakar dengan olesan mentega dan kecap tetapi jangan terlalu gosong. 

Proses kedua :

Rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, kencur. 

Garam, gula merah, sereh, daun salam, terasi, santan kental.

Uleg atau blender bahan bumbu sampai halus, goreng sampai hampir kering. Masukan ayam bakar, santan kental, terasi gula dan garam. Aduk hingga merata dan semua bumbu meresap sampai tercium bau harum. Angkat dan sajikan,  cukup mudah kan?. 

Proses yang agak panjang, namun kalau sudah tersaji di meja makan semua proses sepertinya tak ada lagi. Disajikan dengan nasi hangat yang agak lembek sangat nikmat. Semoga bermanfaat buat Kompasianer semua. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

   

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun