Bang Auky
Bang Auky Freelancer

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Meminta Maaf dan Memaafkan, Hanya Soal Siapa yang Memulai

13 Mei 2021   19:26 Diperbarui: 13 Mei 2021   19:33 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meminta Maaf dan Memaafkan, Hanya Soal Siapa yang Memulai
img-20210513-wa0058-609cd77ed541df5d6d4e5b72.jpg

Setiap Lebaran tiba moment yang paling ditunggu dan membikin haru biru perasaan saat sungkeman. Walau tak semua daerah ada tradisi sungkeman, namun meminta maaf kepada yang lebih tua tetap ada. Dimana yang muda meminta maaf atas segala salah dan khilaf yang sengaja atau tak sengaja kita lakukan. Tangisan tak kuasa keluar walau sebisa mungkin kita tahan, mengalir begitu saja. Rasa haru, menyesal, bersalah, rasa hormat, memory saat kecil dan semua perasaan yang terpendam keluar semua. Amazing lebaran. 

Lebaran adalah momentum dan kesempatan untuk meminta maaf. Tak perlu gengsi atau takut ditolak, karena orang yang tak kita kenalpun akan mengajak salaman atau meminta maaf, karena ini istimewanya hari lebaran.  Meminta maaf tak ada salahnya walau kita tak pernah merasa punya salah. Dan yang dimintai maaf juga belum tentu merasa selalu benar.  Meminta maaf terlebih dahulu akan lebih baik karena menunjukkan kebesaran jiwa. Tak ada yang salah dan benar tetapi tergantung siapa yang memulai terlebih dulu. 

Dengan segala keterbatasan seperti larangan mudik dan pandemi membuat silaturahmi virtual menjadi komunikasi yang efektif. Meminta maaf tak harus bertemu secara fisik tetapi lewat piranti HP atau laptop. Sempurna atau tidak dalam bersilaturahmi tetapi kita semua harus mensikapi dengan bijak. Bukan karena kemajuan teknologi, jarak atau waktu tetapi demi kesehatan kita juga dan memutus mata rantai penyebaran covid yang masih meningkat saja sampai saat ini. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun