Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.
Meminta Maaf dan Memaafkan, Hanya Soal Siapa yang Memulai
Setiap Lebaran tiba moment yang paling ditunggu dan membikin haru biru perasaan saat sungkeman. Walau tak semua daerah ada tradisi sungkeman, namun meminta maaf kepada yang lebih tua tetap ada. Dimana yang muda meminta maaf atas segala salah dan khilaf yang sengaja atau tak sengaja kita lakukan. Tangisan tak kuasa keluar walau sebisa mungkin kita tahan, mengalir begitu saja. Rasa haru, menyesal, bersalah, rasa hormat, memory saat kecil dan semua perasaan yang terpendam keluar semua. Amazing lebaran.
Lebaran adalah momentum dan kesempatan untuk meminta maaf. Tak perlu gengsi atau takut ditolak, karena orang yang tak kita kenalpun akan mengajak salaman atau meminta maaf, karena ini istimewanya hari lebaran. Meminta maaf tak ada salahnya walau kita tak pernah merasa punya salah. Dan yang dimintai maaf juga belum tentu merasa selalu benar. Meminta maaf terlebih dahulu akan lebih baik karena menunjukkan kebesaran jiwa. Tak ada yang salah dan benar tetapi tergantung siapa yang memulai terlebih dulu.
Dengan segala keterbatasan seperti larangan mudik dan pandemi membuat silaturahmi virtual menjadi komunikasi yang efektif. Meminta maaf tak harus bertemu secara fisik tetapi lewat piranti HP atau laptop. Sempurna atau tidak dalam bersilaturahmi tetapi kita semua harus mensikapi dengan bijak. Bukan karena kemajuan teknologi, jarak atau waktu tetapi demi kesehatan kita juga dan memutus mata rantai penyebaran covid yang masih meningkat saja sampai saat ini.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)