Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.
Nyadran, Memuliakan Orang Tua di Hari Lebaran
Dalam masyarakat Brebes ada tradisi "Nyadran" di hari Lebaran. Nyadran disini pengertiannya berbeda dengan Nyadran yang ada di daerah lain. Pengertian Nyadran untuk masyarakat Jawa Tengah pada umumnya adalah adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat yaitu membersihkan makam menjelang bulan puasa. Sedangkan di Brebes Nyadran atau Badanan adalah berkunjung ke rumah orang tua atau yang dituakan saat Lebaran.
Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah perpaduan tradisi dan agama. Setelah selesai dari makam yang muda berkunjung ke rumah orang tua atau yang dituakan dengan membawa bingkisan. Sebagai contoh seorang anak akan mengunjungi orangtua, kakek-nenek, Bu Dhe / Pak Dhe, Bu Lik / Pak Lik dari kedua belah pihak dan kakaknya.
Bingkisan yang dibawa biasanya perlengkapan minum seperti Gula, Teh, Kopi, Sirup, Susu, Kue Kering dan Basah atau buah-buahan. Jadi kalau posisi kita sebagai keponakan maka akan banyak yang akan kita kirim. Isi dari bingkisan tersebut tergantung kemampuan dari masing-masing individu. Bagi yang sudah memiliki anak-anak mereka akan mendapatkan salam tempel atau "Pecingan" dari yang kita kunjungi. Maka tak heran permintaan gula teh dan kue-kue meningkat drastis saat lebaran.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)