Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com
Cara Melakukan Puasa Media Sosial untuk Keseimbangan Jiwa
Berbagai manfaat yang didapatkan jika melakukan puasa media sosial antara lain;
Membebaskan diri dari tekanan. Media sosial seringkali menjadi sumber stres, kecemasan, dan perbandingan sosial yang tidak sehat. Melakukan puasa media sosial akan membebaskan diri dari tekanan dan menemukan kembali kedamaian batin.
Bisa lebih fokus pada interaksi nyata. Bertatap muka secara langsung atau secara fisik dengan lawan bicara akan menghasilkan rasa yang mendalam. Kita bisa merasakan ketulusan karakter dan sifat nyata dari seseorang.
Bisa meningkatkan kreativitas. Trend kekinian tersebar melalui media sosial. Hal ini secara tidak langsung bisa menghambat kreativitas seseorang. Namun jika kita melakukan puasa media sosial maka kita bisa berkarya tanpa harus mengikuti trend kekinian yang sedang terjadi.
Waktu yang Lebih Produktif. Banyak dari kita menghabiskan berjam-jam di media sosial tanpa menyadari berapa banyak waktu yang terbuang. Puasa media sosial memberi kita kesempatan untuk menggunakan waktu itu untuk hal-hal yang lebih produktif dan bermakna.
Tentukan Tujuan dan Durasi. Tentukan tujuan mengapa mengapa harus melakukan puasa media sosial. Misalnya kita ingin fokus pada pekerjaan, merayakan momen bersama keluarga, atau menemukan kembali keseimbangan mental. Selanjutnya tentukan waktu seberapa lama melakukan puasa media soaial.
Hapus atau Nonaktifkan Aplikasi. Untuk meminimalkan godaan, hapus atau nonaktifkan aplikasi media sosial dari perangkat seluler. Bisa juga menggunakan fitur pembatas waktu jika aplikasi jika tersedia.
Temukan aktivitas atau hobi baru. Tujuannya supaya bisa mengisi waktu luang selama puasa media sosial. Ini bisa termasuk membaca, berolahraga, meditasi, atau belajar sesuatu yang baru.
Informasi ke Orang Lain. Beri tahu teman dan keluarga bahwa kita akan melakukan puasa media sosial supaya tidak terjadi prasangka yang tidak diharapkan.
Refleksi dan Evaluasi. Selama periode puasa media sosial, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang sudah terjadi. Apa yang bisa dipelajari tentang diri sendiri?
Penutup
Puasa media sosial tidak berarti kita menghindari teknologi secara total. Hanya saja kita berusaha menciptakan keseimbangan yang sehat antara kehidupan digital dan kehidupan nyata.