Bhisma Kumaratrungga
Bhisma Kumaratrungga Mahasiswa

salam sejahtera untuk para pembaca setia

Selanjutnya

Tutup

TRADISI

Tradisi Malam Selawe yang Selalu Dinantikan

14 April 2023   14:33 Diperbarui: 14 April 2023   14:48 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Malam Selawe yang Selalu Dinantikan
Suasana malam selawe (Foto: dmugres.sch.id)

Malam selawe sudah merupakan tradisi yang menjadi turun temurun di daerah giri kecamatan Kebomas Gresik, malam selawe dilakukan setiap malam ke 25 bulan ramadhan yang bkiasa dikatakan sebagai puncak bulan ramadhan. 

Tradisi ini sudah ada sejak zaman sunan giri yang berawal ketika ia mengajak para pengiutnya melakukan ibadah pada malam itu menuju masjid Giri dengan harapan mendapat berkah malam Lailatul Qodar, karena banyaknya rombongan para pengikut sunan giri ini para pedagang memanfaatkan peluang untuk berjualan di jalan yang dilewatinya pada awalnya hanya beberapa pedagang yang berjualan namun semakin lama banyak pedagang yang ramai berjualan hingga saat ini tradisi berjualan saat malam selaweh tetap dipertahankan.

Malam selawe dilakukan di sepanjang jalan dari perempatan kebomas jalan kedanyang hingga jalan sunan giri tepat didepan parkiran makam sunan giri yang berjarak 1,2 KM. 

Banyak stand penjual berjajar di sepanjang pinggir jalan mereka menjual berbagai macam kebutuhan mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, hewan peliharaan, mainan anak-anak, makanan, minuman dan masih banyak lainnya.

Sebelum malam selawe di hari sebelumya juga sudah terdapat garis stand yang di gambar di sepanjang pinggir jalan garis ini diperuntukkan para pedagang yang sudah memesan stand untuk berjualan pada malam selawe. 

Saat malam selawe dimulai, akses jalan untuk mobil ditutup karena digunakan sebagai akses pejalan kaki dan untuk sepeda motor dapat lewat namun harus dengan kecepatan pelan dikarenakan banyaknya warga disana. Banyak warga yang berdatangan mereka tidak hanya warga lokal namun juga banyak warga dari luar daerah yang berdatangan.

Malam selawe sempat ditiadakan oleh pemerintah Gresik selama 2 tahun karena adanya pandemi COVID-19 namun pada akhirnya dibuka lagi pada tahun 2022. 

Pada malam selawe ini banyak hal positif yang dapat diambil seperti menambahnya peziarah untuk beribadah pada malam itu, terdapat banyak kegiatan selain malam selawe seperti pengajian. 

Saat malam selawe masyarakat Gresik juga membuat damar kurung yang merupakan produk warisan untuk dipamerkan damar kurung tersebut diletakkan dengan digantung disepanjang jalan tersebut dengan harapan dapat dikenal oleh pengunjung dari luar daerah.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun