M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Penulis

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Membongkar Misteri Puasa: Sebuah Perspektif Ilmiah

15 Maret 2024   13:06 Diperbarui: 15 Maret 2024   13:14 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membongkar Misteri Puasa: Sebuah Perspektif Ilmiah
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

oleh : Bima Sakti

Puasa telah menjadi bagian penting dari banyak budaya dan agama di seluruh dunia, sering kali dianggap sebagai jalan untuk pembersihan spiritual dan pengendalian diri. 

Namun, di balik aspek spiritualnya, puasa juga menimbulkan banyak pertanyaan dan misteri yang menarik. Dengan bantuan ilmu pengetahuan modern, kita dapat membongkar beberapa misteri yang mengelilingi praktik puasa dan memahami dampaknya pada tubuh dan pikiran manusia. 

Salah satu misteri yang sering kali membingungkan adalah bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap kurangnya asupan makanan selama periode puasa. 

Ilmu pengetahuan modern telah mengungkap bahwa dalam ketiadaan makanan, tubuh beralih ke sumber energi alternatif, yaitu lemak yang disimpan. 

Proses ini dikenal sebagai ketosis, di mana tubuh mulai memecah lemak menjadi asam lemak dan keton untuk digunakan sebagai bahan bakar. Penemuan ini mengungkapkan adaptasi luar biasa tubuh manusia untuk bertahan hidup dalam kondisi kelaparan. 

Mengungkap misteri terkait manfaat kesehatan puasa telah menjadi fokus penelitian ilmiah baru-baru ini. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, termasuk peningkatan sensitivitas insulin, penurunan risiko penyakit jantung, dan bahkan perpanjangan umur. 

Selain itu, puasa juga dapat memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk beristirahat dan memperbaiki diri, yang mungkin berkontribusi pada pengurangan risiko penyakit peradangan dan gangguan pencernaan. 

Tidak hanya memiliki dampak fisik, puasa juga dapat memengaruhi fungsi kognitif dan keseimbangan emosional seseorang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan konsentrasi, fokus, dan kejelasan pikiran. 

Selain itu, banyak praktisi puasa melaporkan perasaan kedamaian, refleksi diri yang mendalam, dan peningkatan kesadaran spiritual selama periode puasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun