el lazuardi daim
el lazuardi daim Wiraswasta

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Cerita "Manambang" dari Ranah Minang dalam Sepenggal Kisah Lebaran

3 Mei 2022   16:18 Diperbarui: 3 Mei 2022   16:26 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita "Manambang" dari Ranah Minang dalam Sepenggal Kisah Lebaran
Anak-anak dan angpao Lebaran mereka.Foto:Muhammad Iqbal/antara/mediaindonesia.com

" Wa'alaikum salam, " jawab tuan rumah yang diiringi ajakan masuk. 

Satu persatu anak-anak ini segera masuk dan  menyalami tuan rumah yang biasanya diwakili para ibu.

Minuman manis seperti sirup atau minuman kaleng dan aneka kue lebaran segera disuguhkan. " Makanlah kuenya dulu, " ujar tuan rumah mempersilakan.

Dan tangan mereka pun segera meraih minuman atau membuka toples kue lebaran di hadapan mereka. Kacang bawang dan kue kacang merupakan kue yang paling diminati. Tak jarang anak-anak ini berebut demi mendapatkan kedua kue itu lebih banyak.

Suasana berlangsung begitu akrab. Anak- anak itupun diajak ngobrol dan bercerita apa saja seputar kehidupan mereka tentunya. Tak jarang diwarnai tawa canda.

Setelah puas bercerita dan menikmati sajian yang disuguhkan anak-anak ini pun berpamitan pada tuan rumah. Dan inilah momen yang paling dinantikan. Momen pembagian angpao lebaran.

Satu persatu akan menerima selembar uang kertas dari tuan rumah. Nominalnya bervariasi. Untuk zaman sekarang biasanya berkisar dari dua ribu, lima ribu, sepuluh ribu, sampai dua puluh ribu." Iko untuak lanjo rayo (ini untuk jajan hari Lebaran)," kata sang ibu tuan rumah pada anak-anak tersebut. Tak jarang pula para ibu tersebut menyelipkan kata-kata nasihat untuk selalu jadi orang baik." Tarimo kasi,Bu," balas anak-anak itu dengan wajah sumringah.

Rombongan anak-anak itu terus berjalan dan menyinggahi tiap rumah yang mereka temui sampai tuntas semuanya. Kegiatan ini biasa dilakukan sehari penuh.

Seperti lazimnya juga di berbagai daerah di tanah air, anak-anak biasanya akan menerima hadiah uang dari orang-orang dewasa di setiap momen Lebaran. Begitu juga di ranah Minang.

Di hari pertama Lebaran anak-anak tersebut akan berkeliling kampung dari rumah ke rumah untuk bersilaturahmi sekaligus " menjemput angpao " yang telah disediakan tuan rumah. Aktifitas ini diistilahkan dengan kata " manambang "Mereka didominasi anak-anak seusia SD.

 Perlu dicatat bahwa keseruan manambang ini ada pada hari pertama Lebaran saja. Karena biasanya pada hari pertama para warga belum kemana-mana. Sementara pada hari-hari berikutnya banyak yang bepergian baik mengunjungi kerabat di desa lain maupun pergi jalan-jalan. Meski demikian masih ada juga beberapa diantaranya yang melaksanakannya pada hari kedua dan ketiga Lebaran 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun