Nuzulul Quran dan Semangat Meningkatkan Kualitas Keimanan
Kita baru saja melewatkan malam 17 Ramadan, malam istimewa yang diyakini sebagai awal turunnya Alquran. Malam yang dikenal sebagai peristiwa Nuzulul Quran.
Di berbagai tempat di seluruh dunia, banyak diadakan perayaan pada malam Nuzul Quran ini sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan nikmat ALLAH berupa Alquran ini.
Ya, keberadaan Alquran merupakan mukjizat sekaligus nikmat terbesar bagi kita umat Islam. Alquran yang merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan ALLAH ini merupakan buku pegangan dan pedoman hidup bagi kita dalam menjalani kehidupan.
Sebagai pedoman hidup, maka Alquran bisa kita jadikan sebagai indikator bagi keimanan kita. Kehadiran Alquran bisa kita jadikan sebagai penanda apakah keimanan kita sedang bertambah atau melemah. Maklum, keimanan itu bisa naik turun tergantung keadaan.
Sejatinya, kehadiran Alquran mampu mempertebal keimanan seseorang. Hal ini tak lepas dari fungsi Alquran sebagai pedoman hidup, sebagai pembeda antara yang haq dengan yang bathil serta sebagai obat yang memberi ketenangan pada jiwa.
ALLAH sendiri dalam firmannya pada surat Al-anfal ayat 2 menjelaskan bahwa salah satu ciri orang beriman adalah orang yang bertambah keimanannya ketika dibacakan ayat-ayat ALLAH yakni Alquran.
Dari ayat diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa bagi seorang hamba yang beriman hendaklah membawa Alquran ke dalam kehidupannya. Menjadikan Alquran menyatu ke dalam jiwanya agar bisa membantu dan memberi semangat dalam meningkatkan keimanan pada ALLAH swt.
Untuk mencapai semua itu tentu tak mudah. Banyak godaan mengintai. Tapi bila kita sudah punya tekad yang kuat dibarengi usaha yang serius, semua kendala yang datang tentu bisa ditanggulangi.
Ada beberapa hal pokok yang perlu kita lakukan guna menjadikan Alquran sebagai pendorong semangat dalam meningkatkan keimanan ini.
1. Mempercayai kebenaran Alquran.