el lazuardi daim
el lazuardi daim Wiraswasta

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menahan Diri sebagai Kunci Menjaga Harmoni Saat Silaturahmi Idul Fitri

12 April 2024   17:53 Diperbarui: 12 April 2024   18:00 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menahan Diri sebagai Kunci Menjaga Harmoni Saat Silaturahmi Idul Fitri
Ilustrasi silaturahmi Idul Fitri. Foto : iStockphoto/ferlistockphotos

Perlu disadari bahwa bagi banyak orang, pertanyaan-pertanyaan semacam itu hanyalah akan membuat mereka tidak nyaman. Mereka ingin privasi mereka dihormati. Karena itu, penting bagi kita untuk tidak meneruskan kebiasaan ini

2. Menahan diri untuk tidak mudah menghakimi orang lain.

Manusia itu suka sekali menghakimi  tapi tak pandai memberikan solusi, karena itu menahan diri dari menghakimi orang lain merupakan sebuah keharusan.

Nasib orang tidak sama. Ada yang bertabur kesuksesan, ada pula yang masih tertatih-tatih dalam berjuang. Semua tergantung jalan takdir yang digariskan Sang Maha Kuasa. Maka dari itu sungguh naif kalau kemudian dengan mudahnya kita membuat sebuah penghakiman pada diri seseorang.

Ya, seringkali kita dengan mudahnya menghakimi seseorang ketika mengalami kegagalan. Tak jarang terlontar kata-kata yang menyalah-nyalahkan mereka tanpa mencari tahu keadaan yang sebenarnya.

Demikian pula ketika seseorang memilih jalan hidup berbeda. Misal, memutuskan tidak menikah, tidak memiliki anak, memilih karir yang tak sama dengan latar belakang pendidikannya dan banyak lagi keputusan hidup lainnya yang terasa ganjil bagi kita, namun bisa jadi terasa nyaman bagi orang lain. Maka, menghormati keputusan mereka adalah hal terbaik yang  patut dilakukan.

Jadi, menahan diri adalah lebih baik dari pada membuat penghakiman tanpa disertai solusi.

3. Menahan diri untuk tidak pamer

Silaturahmi Lebaran tak hanya sekedar acara kumpul-kumpul, tapi juga sering menjadi ajang flexing. Pamer keberhasilan dan pencapaian yang untuk menunjukkan keunggulan diri.

Disadari atau tidak, sikap pamer bisa membuat hilangnya rasa empati dan lama-lama bisa berubah menjadi arogansi. Sementara bagi orang lain bisa menimbulkan rasa rendah diri dan hilangnya sebuah rasa nyaman. Karena itu sebaiknya tinggalkan saja. Jaga diri untuk tidak terpancing melakukannya.

Ujian menahan diri tak hanya kita hadapi selama Ramadan, tapi juga sesudahnya. Ketika bersilaturahmi merayakan Idul Fitri.

Ya, sikap menahan diri merupakan pilihan terbaik demi menciptakan sebuah harmoni dalam silaturahmi Idul Fitri.

(EL)
Pekanbaru, 12042024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun