Kampung terasa Sunyi di Saat Lebaran
Bulan Ramadan tidak lama lagi akan berlalu dan berganti dengan hari kemenangan yaitu berlebaran di hari raya idul fitri. Kebiasaan berkunjung kepada orang tua, tetangga terdekat, dan kerabat sudah menjadi tradisi untuk saling bermaafan.
Hanya saja, saya merasakan lebaran beberapa tahun terakhir, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Terutama, ketika ibu masih ada, orang-orang yang dituakan di dalam keluarga, baik dari kerabat bapak atau ibu. Mereka satu-persatu sudah berpulang ke Rahmatullah.
Biasa, bila lebaran berkunjung kerumah kakek dan nenek dari pihak Bapak dan Ibu. Suasana silaturahmi terasa meriah. Semua cucu dan keluarga berkumpul bersama dalam suasana lebaran.
Menikmati hidangan ketupat lebaran buat nenek, atau memakan kue kering buatan ibu, walau sederhana tapi sangat mewah bagi kami semua. Karena mendapatkan pujian dan gurauan nenek menjadikan semua cucu beliau menjadi senang, gembira, dan akrab di hari raya tersebut.
***
Hidangan Istimewa dirumah Nenek
Setiap berkunjung dirumah nenek, saat lebaran yang paling disenangi dan diburu oleh para cucu beliau adalah tape ketan hijau. Buatan nenek sudah terkenal di kampung saya. Kebiasaan, menjelang satu-dua minggu mendekati hari raya, banyak warga kampung memesan tape ketan hijau buatan nenek.
Tape ketan hijau, dibentuk bulat sekepalan, seperti onde-onde. Rasanya sangat manis. Konon katanya, membuat tape ketan hijau, tidak bisa sembarang orang. Juga ada pantangan, yang harus dijaga saat membuat tape ketan hijau.
Orang bahari (dulu), saat membuat tape ketan hijau mempunyai beberapa pantangan. Bila terlanggar, rasa tape ketan hijau menjadi hambar, tidak manis. Atau proses fermentasi tidak berhasil. Membuat tape ketan hijau tidak enak dimakan.
***