Budi Susilo
Budi Susilo Lainnya

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Amalan di Bulan Ramadhan Seyogianya Berkelanjutan

6 April 2022   17:11 Diperbarui: 6 April 2022   17:15 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amalan di Bulan Ramadhan Seyogianya Berkelanjutan
Ilustrasi membaca Alquran oleh freebiespic dari pixabay.com

Hanya Allah SWT dan diri sendiri yang mengetahui apakah seseorang sedang berpuasa. Orang lain tahunya ia menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk.

Dari rumah makan sahur. Dalam perjalanan menuju tempat beraktivitas, minum kopi dan merokok di warung tertutup kain. Dikemas dengan cuci muka dan berlagak lemas menahan lapar.

Pulang, berbuka seperti biasa saat azan magrib berkumandang.

Dalam kasus lain terjadi perbuatan-perbuatan yang mungkin tidak membatalkan, tetapi mengurangi kekhidmatan ibadah puasa. Kebetulan peristiwa di bawah ini dialami oleh saya sendiri.

Karena alasan pekerjaan yang tidak beres, saya bertengkar dengan seorang kawan. Adu mulut dengan suara keras. Saling berhadapan. Demikian dekat sehingga masing-masing bisa melihat mata memerah penuh amarah. Entah mengapa, dalam keadaan perut kosong darah mudah mendidih.

Lain waktu, bakda tarawih saya menuju tempat rahasia, menemui seorang pejabat pengadaan. Membawa kantong keresek hitam berisi sejumlah uang. "THR" tersebut diserahkan dalam rangka memperoleh sebuah proyek konstruksi.

Ingat kejadian itu, saya merasa sangat bersalah. Telah berbuat curang yang kendati tidak diketahui oleh orang lain, tetapi Allah SWT pasti mengetahui.

Ketika ngabuburit pada sore selepas asar jalanan ramai. Di tepi berjajar penjual takjil beraneka-ragam. Pengendara dan pembeli warna-warni, dengan menggunakan busana irit bahan.

Ada wanita memakai celana terlalu pendek. Ada yang memperlihatkan pundak putihnya. Mata tidak bisa menghindar --tepatnya: pura-pura tidak bisa menghindar---dari pemandangan indah. Eh ...

Padahal menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan minum. Ia merupakan laku menahan diri dari perbuatan curang dan nafsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun