Budi kenzin
Budi kenzin Buruh

Bukan suasana yang harus diganti, tapi hati yang harus diperbaiki. Hati yang hidup menghidupkan suasana.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mudik Asyik

7 April 2024   23:35 Diperbarui: 7 April 2024   23:37 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Asyik
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Perjalanan menuju kampung halaman memang banyak membawa kesan, apalagi di momen penting lebaran Idul Fitri. Bagi para perantauan, pulang kampung atau mudik adalah waktu yang paling dinanti. Sepanjang Perjalanan mudik sebelum tiba di kampung akan banyak cerita yang mengiringi. 

Macet dalam perjalanan di saat mudik jadi pemandangan yang kerap terjadi di setiap musim lebaran. Meski melelahkan pemudik tetap menjalaninya dengan suka cita. Keinginan untuk bertemu dengan orang-orang tercinta di kampung menjadi obat mujarab dalam melepas lelah pasca perjalanan. Apa pun kondisi selama perjalanan akan menjadi cerita yang membawa kesan tersendiri.

Di tandai dengan beragam cara pemudik mengekspresikan perjalanan, ada yang membuat caption unik yang ditempel di kendaraan, sampai membuat bagasi ala-ala untuk barang bawaan di belakang jok motor hingga memanjang ke belakang. Sebagai ekspresi tentu boleh-boleh saja asal tetap mengutamakan keselamatan berkendara.

Orang tua, sanak saudara di kampung halaman sedang menanti kedatangan pemudik dengan selamat. Rindu yang sudah dipendam sekalian bulan bahkan tahun seketika pecah terobati dengan kehadiran orang terkasih yang dinanti.

Antrian mengular masuk rest area dan menunggu giliran isi tengki bensin tak terhindarkan. Sambil sejenak meluruskan tubuh, singgah di masjid menunaikan salat dan rebahan. Itu hanya penggalan cerita yang sebenarnya masih banyak hingga tak mudah untuk dilupakan. Meski begitu, menikmati perjalanan mudik jadi pilihan terbaik ketika hadapi kemacetan di sepanjang jalan.

Serba serbi cerita sepanjang perjalanan hanya ada di momen liburan paling dinanti seluruh warga perantauan tiada lagi kalau bukan mudik lebaran. Menjadi bagian dari pemudik yang merasakan hiruk pikuk di jalan adalah hal yang menyenangkan. Karena tidak semua orang dapat merasakan kesan yang jarang ditemui seperti itu.

Tetap waspada dan fokus menjadi kunci keselamatan dalam berkendara, tentu dengan diiringi doa agar diberi kemudahan, kelancaran dan selamat hingga tiba di kampung halaman.

Waktu yang berharga jangan pernah disiakan. Berkumpul dengan orang tercinta teramat mahal, jadi tak ada alasan menyia-nyiakan waktu terindah untuk bersama-sama mereka.

Selamat berlibur lebaran 2024 M/ 1445 H

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun